Bocor?
Hingga awal bulan ini, tercatat ada 304,8 juta NIK yang terdaftar di operator seluler. Sementara, NIK yang tercatat di Dirjen Dukcapil ada 350,7 juta NIK. Kok bisa?
Mungkinkah ada orang yang menggunakan NIK orang lain saat melakukan registrasi nomor ponsel mereka? Kalau betul, dari mana orang itu mendapatkan NIK orang lain? Apakah ada kebocoran data?
Program Aiman yang akan tayang Senin (26/3/2018) pukul 8 malam di KompasTV akan menelusuri misteri data bocor KTP ini.
Saya mencari tahu ke pihak pemerintah soal ini. Saya mewawancarai Menkominfo Rudiantara dan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakhrullah.
Keduanya mengatakan, selisih data 45 juta lebih NIK di dua penyimpanan data (pemerintah dan operator seluler) terjadi karena perbedaan sistem.
Ini penjelasan pemerintah
Seringkali terjadi bahwa seseorang harus dua kali mendaftarkan nomor ponselnya dengan memasukkan NIK-nya. Bisa jadi itu dilakukan karena registrasi pertama gagal.
Nah, sistem di Dukcapil akan mencatat dua kali sementara sistem di operator akan mencatat satu kali. Artinya, ada 45 juta kesalahan yang terjadi selama lima bulan ini.
Ini kejanggalannya!
Pakar keamanan data SafeNet Damar Juniarto mengungkapkan kepada saya bahwa ia mendapati fakta bahwa ada sejumlah pihak yang mencuri data NIK pada KTP elektronik seseorang.
Lalu apa yang dilakukannya? Orang ini membuat program yang bisa mendaftarkan 11 nomor telepon selular dalam 1 detik saja.
Celakanya, NIK yang digunakan adalah NIK milik orang lain dan diduga digunakan untuk mendaftarkan jutaan nomor ponsel hanya dengan 1 NIK saja.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo mengungkapkan ada kejanggalan dari selisih data ini yang mengarah pada potensi kebocoran data KTP elektronik.
Menurut dia, DPR berencana membentuk panitia kerja (Panja) yang khusus membahas soal ini bersama pemerintah.