1. 5 Calon Pendamping Prabowo Menurut Survei Polcomm Institute, Gatot Tertinggi
Lembaga Political Communication Institute (Polcomm Institute) melakukan survei terhadap tokoh yang dianggap paling cocok menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Survei dilakukan meski Ketua Umum Partai Gerindra itu belum menyatakan maju dalam Pilpres 2019. Hasilnya, 21,83 persen responden menganggap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo layak mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.
Setlah Gatot, ada empat nama lainnya yang dianggap layak oleh publik. Siapakah mereka? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Polcomm Institute: AHY Paling Tinggi Dipilih Jadi Cawapres Jokowi
2. Usai 15 Jam Terkubur Balok Es, Kondisi Limbad Kritis
Master Limbad harus menjalani perawatan medis setelah menyelesaikan aksi ekstremnya terkubur di dalam balok es selama 15 jam. Kondisinya disebut kritis.
Acara bertajuk Limbad in Action ini berlangsung Sabtu (24/3/2018) pagi hingga malam di Lapangan Makodam, Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka perayaan HUT ke-10 program Dahsyat yang disiarkan RCTI.
Saat nyaris menyentuh durasi 15 jam, kondisi fisik Limbad menurun. Baca selengkapnya di sini. Baca juga: Meski Membaik, Kondisi Limbad Masih Mengkhawatirkan
3. Rush Isap Konsumen Avanza Veloz
Daya tarik SUV 7-penumpang Toyota Rush terbaru yang meluncur pada Januari lalu ternyata sangat kuat sampai mengisap konsumen Avanza.
Rush menjadi jadi salah satu tersangka penyebab penjualan Avanza turun pada awal tahun ini selain kompetitor anyar di segmen low MPV Mitsubishi Xpander.
Penjualan Rush terekam lagi naik selama Januari–Februari, yaitu rata-rata 3.500 unit per bulan. Tahun lalu penjualan model lama rata-rata 1.600 unit per bulan.
Saat Rush melonjak, Avanza malah melorot. Penjualan Avanza pada Januari 7.543 unit kemudian jauh ke 6.773 unit pada Februari.
Baca selengkapnya di sini. Baca juga : Dominasi Avanza Akhirnya Runtuh di Tangan Xpander
4. Meski Tak Terima SMS Notifikasi, Nasabah BRI Tetap Harus Ganti Kartu ATM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada sejumlah nasabah yang terindikasi melakukan transaksi di lokasi ATM yang terkena skimming.
Kejahatan dengan metode skimming dilakukan dengan mencuri data dan dana nasabah pada kartu debit menggunakan skimmer yang dipasang di mesin ATM.