Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinton Sebut PDI-P Super "Woles" Tanggapi Drama Setya Novanto

Kompas.com - 24/03/2018, 17:40 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan langsung bereaksi setelah terdakwa dalam perkara korupsi proyek e-KTP Setya Novanto menyebut nama Puan Maharani dan Pramono Anung menerima 500.000 dollar AS.

Pernyataan Novanto yang menuduh dua politisi PDI-P menerima uang dalam proyek e-KTP itu diungkap dalam persidangan. Novanto mengaku mendengar informasi itu dari pengusaha Made Oka Masagung, yang juga menjadi tersangka dalam perkara yang sama.

Namun, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu membantah bila reaksi partainya terlalu berlebihan. Ia justru mengatakan, PDI-P bersikap santai menanggapi pernyataan Novanto.

"Kami super woles, kami menanggapinya santai," ujar Masinton dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (24/3/2018).

(Baca juga: Bantah Novanto, PDI-P Klaim Puan dan Pramono Tak Terima Uang E-KTP)

Menurut Masinton, disebutnya nama Puan Maharani dan Pramono Anung menerima 500.000 dollar AS dalam proyek e-KTP hanya bagian dari drama Setya Novanto.

Sebelumnya, kata Masinton, Setya Novanto sudah melakukan banyak drama, mulai dari penyebutan nama beberapa anggota DPR, menabrak tiang listrik, hingga benjolan sebesar bakpau di dahi.

Apalagi, tutur dia, dalam persidangan sebelumnya, Made Oka Masagung membantah memberikan uang kepada petinggi partai.

Bagi Masinton, penyataan Made Oka itu sekaligus membantah pertanyaan Novanto yang menyebut Puan dan Pramono menerima 500.000 dollar AS uang e-KTP.

"Saya ingin katakan seperti kata Presiden, ini negara hukum, semuanya kekuatan ada di alat bukti penegakan hukum itu," kata Masinton.

"Jangan proses penegakan hukum ini dipolitisasi, keluar dari konteks hukum itu sendiri. Apalagi ini tahun politik, pihak lain tentu berkepentingan untuk membelokan ini," ujar dia.

(Baca juga: KPK Akan Cek Bukti Lain untuk Dalami Pengakuan Novanto soal Puan dan Pramono)

Sebelumnya, Pramono Anung mengaku kenal dengan pengusaha Made Oka Masagung. Namun, Pramono membantah terlibat kongkalikong dengan Made Oka demi memuluskan proyek e-KTP.

Adapun, Puan Maharani juga membantah pernyataan Setya Novanto. Ia menuturkan tudingan Novanto sama sekali tidak benar.

Meski begitu, Puan mengakui bahwa ia mengenal Made Oka, yang merupakan teman dari keluarga Presiden pertama RI Soekarno, yang merupakan kakek Puan.

Kompas TV Presiden Jokowi menyerahkan pembuktian kesaksian Setya Novanto terkait dugaan Pramono dan Puan ikut terima uang KTP elektronik kepada proses hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com