JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 66,4 persen pemilih di Sumatera Utara menginginkan Joko Widodo kembali menjabat sebagai presiden periode 2019-2024. Hal itu terungkap dalam hasil survei Indo Barometer terkait konstelasi politik di Pilkada Sumatera Utara 2018 yang dirilis, Jumat (23/3/2018).
"Yang tidak menginginkan kembali dipimpin Jokowi hanya sebesar 12,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari di Hotel Atlet Century Park, Jakarta.
Sisanya, ada ada 20,9 persen yang tidak menjawab atau undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
Dari hasil survei juga menunjukkan, tingkat kepuasaan masyarakat di Sumatera Utara atas kinerja Jokowi sebagai presiden mencapai 72,7 persen.
Baca juga : Soal Cawapres Jokowi, Puan Jelaskan Alasan PDI-P Ingin Libatkan JK
"Kalau di atas 70 persen itu sudah termasuk tinggi," ucap Qodari.
Sedangkan yang tidak puas sebesar 14,4 persen dan tidak menjawab sebesar 12,9 persen.
Dengan simulasi pertanyaan terbuka atau responden tidak disuguhkan nama calon presiden,
Jokowi mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 57,4 persen. Prabowo kalah jauh dengan hanya meraup dukungan 14,0 persen. Disusul nama lainnya sebesar kurang dari 2 persen.
Bahkan, dukungan terhadap Prabowo tersebut masih kalah dengan angka undecided voters yang mencapai 25,0 persen.
"Jokowi petanya lebih tinggi di Sumatera Utara dibandingkan dengan rata-rata nasional," kata Qodari.
Baca juga : Jika Tak Dapat Posisi Cawapres Jokowi, Golkar Minta Tambahan Kursi Menteri
Alasan mayoritas para pemilih tersebut memilih calon presidennya antara lain karena merakyat dengan 15,4 persen, tegas dengan 13,8 persen, jujur dan tidak korupsi dengan 9,0 persen
Lalu, perhatian kepada rakyat kecil dengan 8,5 persen, kinerjanya bagus dengan 7,4 persen. Sedangkan, sisanya hanya 3,5 persen yang menjawab tidak tahu.
Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 4-10 Februari 2018 di 33 kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara.
Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data, wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.