Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Penegak Hukum Tetap Tembak Mati Pengedar Narkoba

Kompas.com - 22/03/2018, 21:39 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan tembak mati bandar narkoba masih menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap kebijakan itu perlu, tetapi tak sedikit pula yang menganggapnya tak perlu.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto tidak menampik soal kebijakan tembak mati bandar narkoba. Namun, ia menilai hal itu perlu dilakukan bila ada perlawanan yang membahayakan petugas.

"Sudah sejak dulu, tembak saja (kalau membahayakan petugas)," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Pada 2017 lalu saat BNN dipimpin oleh Budi Waseso, perang melawan narkoba terus dilakukan. BNN mencatat, 58.365 orang ditangkap dan dijadikan tersangka. Sementara itu, 79 orang ditembak hingga tewas akibat melakukan perlawanan.

Baca juga: Kontras Minta DPR Evaluasi Tembak Mati Pengedar Narkoba

Kini saat kepemimpinan BNN berlalih ke Irjen Heru Winarko, Wiranto meminta agar BNN tidak berhenti dengan berbagai mencapainya. Ia justru ingin BNN di bawah Heru bisa baik dari era Budi Waseso.

Sebelumnya, LBH Masyarakat meminta tindakan tembak mati pengedar narkoba dihentikan.

Selain tidak efektif, tindakan itu juga dinilai akan membuat aparat kesulitan membongkar jaringan yang lebih besar.

"Ketika polisi atau BNN menembak mati, justru mereka memutus rantai informasi yang mereka bisa dapatkan ketika orang-orang ini dapat ditangkap dan diproses secara hukum," ujar Koordinator Riset dan Kebijakan LBH Masyarakat Ajeng Larasati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Baca juga: LBH: Pernyataan Jokowi Picu Meningkatnya Tembak Mati Pengedar Narkoba

Berdasarkan data yang dihimpun oleh LBH Masyarakat, terjadi 183 penembakan dalam kasus narkoba sepanjang 2017. Akibatnya, 215 orang menjadi korban penembakan dengan rincian 99 orang meninggal dunia dan 116 mengalami luka-luka.

Dari data itu, kata Ajeng, banyak kasus penembakan hanya menyasar para pengedar narkoba kelas menengah ke bawah.

Padahal, informasi dari mereka sangat berarti untuk membongkar siapa dalang atau bandar dari narkoba yang diedarkan.

Kompas TV Tim satuan narkoba Polres Metro Jakarta Pusat menembak mati seorang pengedar narkoba warga negara asing asal Nepal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com