Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Amien Rais, Ma'ruf Sebut Kebijakan Bagi-bagi Sertifikat Tanah Memudahkan Warga

Kompas.com - 22/03/2018, 20:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin tidak setuju atas pendapat Amien Rais yang mengatakan program sertifikasi lahan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah program 'ngibul'.

Menurut Ma'ruf, program tersebut justru memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan bukti kepemilikan atas tanah.

"Justru Presiden memberikan kemudahan kepada masyarakat. Dulu itu sertifikasi mahal dan susah. Sekarang ini bukan hanya gampang dan murah, tapi justru dibuatkan sampai diantarkan. Saya kira mesti disyukuri," ujar Ma'ruf di Kompleks Istana Presiden pada Kamis (22/3/2018).

Saat ini, lanjut dia, masyarakat penerima sertifikatnya saja yang harus menjaga tanah agar tidak dengan mudah dijual kembali ke orang lain.

Baca juga : PAN: Program Sertifikat Tanah Jokowi Jadi Jebakan Maut untuk Masyarakat

Ma'ruf juga menyoroti isu negara asing menguasai banyak lahan di Indonesia. Isu tersebut berkembang di masyarakat.

Menurut Ma'ruf, sekalipun ada lahan yang dikuasai oleh warga negara asing, bukan sang Presiden yang layak disalahkan, melainkan kesalahan warga negara Indonesia pemilik lahan sebelumnya.

"Kalau (isu lahan) yang dikuasai asing, itu sebenarnya bukan Pak Jokowi. Yang kasih tanah itu siapa? Saya tidak tahu. Tapi bukan Pak Jokowi," ujar Ma'ruf.

Setahu Ma'ruf, Presiden Jokowi justru mengeluarkan kebijakan redistribusi aset. Program itu berbentuk menyerahkan izin atas lahan seluas tertentu kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan demi peningkatan kesejahteraan.

Baca juga : Jokowi : Kritik Harusnya Tidak Asbun!

"Justru beliau tidak memberikan (ke asing). Beliau bilang kepada saya, tidak satu hektare pun diberikan kepada konglomerat," ujar Ma'ruf.

Diberitakan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyebutkan, program bagi-bagi sertifikat tanah pemerintahan Jokowi-JK merupakan program "ngibul" atau bohong untuk menutupi janji reforma agraria.

Anggota Komisi II dari Fraksi PAN Mohammad Hatta ikut mengkritik program pembagian sertifikat tanah ala pemerintahan Jokowi. Menurut dia, banyak warga desa yang sudah mendapatkan sertifikat tanah justru terjerat rentenir.

"Jadi ini sebetulnya jebakan maut juga untuk masyarakat. Ini yang harus dikhawatirkan," ujar dia dalam dialog di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu.

Kompas TV Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais kembali mengkritik Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com