Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bahaya Campuran Ganja Sintetis dan Tembakau yang Terungkap di Bali

Kompas.com - 22/03/2018, 14:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, narkoba jenis cannabinoid atau ganja sintetis dicampur tembakau yang disita dari dua pemuda di Bali memiliki efek yang berbahaya.

Ganja sintetis yang digunakan yakni jenis 5Flouro-ADB.

"Jenis 5F-ADB disebut-sebut sebagai salah satu senyawa sintetik cannabinoid yang paling berbahaya," ujar Eko melalui keterangan tertulis, Kamis (22/3/2018).

Eko mengatakan, pada 2015 dan 2016 lalu ditemukan campuran ganja sintetis dengan tembakau yang dikenal dengan nama tembakau Ganesha. Ganja sintetis yang digunakan saat itu jenis FUB-AMB. Senyawa tersebut berbentuk serbuk berwarna putih.

Menurut dia, penggunaaan senyawa ini diketahui dapat menyebabkan asfiksia (gagal nafas), sianosis (kebiruan pada kulit), depresi, diare, dizziness (pusing), drowsiness (mengantuk), excitement (kesenangan), mual muntah, ruam, hingga kematian.

Eko menyebut, contoh kasus di Jepang pada akhir 2014. Saat itu, ditemukan 10 kasus kematian terkait zat ini.

"Korban adalah laki-laki berumur 34 tahun yang ditemukan tewas di kamarnya setelah mengkonsumsi rokok dari kemasan herbal 'GM Sapphire' yang mengandung 5F-ADB dan MAB-CHMINACA," kata Eko.

(Baca juga: Miliki 50 Paket Ganja, Residivis Ini Terancam Penjara Seumur Hidup)

Korban mengalami gagal nafas setelah mengalami aspirasi selama muntah.

Eko mengatakan, 5F-ADB dan MAB-CHMINACA merupakan senyawa ganja sintetik dan bekerja secara sinergi meningkatkan efek toksik pada pasien. Kedua senyawa ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Padahal, saat diotopsi dan diambil sampel di tubuhnya, dosis 5F-ADB yang ditemukan sangat rendah sekitar 1.17 hingga 7.95 ng/g.

"Oleh sebab itulah, 5F-ADB dikatakan lebih toksik daripada senyawa sintetik cannabinoid yang ditemukan sebelumnya," kata Eko.

Sebelumnya, polisi menangkap dua pemuda inisial KAP (20) dan AAE (24) terkait peredaran narkoba jenis cannabinoid sintetis. KAP berperan sebagai penerima dan produsen narkotika dalam bentuk serbuk cannabinoid sintetis untuk bahan pembuatan tembakau narkotika dari China.

Sementara AAE turut serta memproduksi cannabinoid Sintetis dengan campuran 5-Flouro ADB dengan tembakau.

Penangkapan berawal dari informasi Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta bahwa ada pengiriman barang dari FED EX. Dicurigai isinya merupakan narkoba jenis cannabinoid sintetis dalam bentuk serbuk 5-Flouro ADB dengan berat 500 gram.

(Baca: Edarkan Narkoba Jenis Cannabinoid Sintetis, Dua Pemuda Ditangkap di Bali)

Halaman:


Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com