Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru Bahasa Indonesia Pertama di Queensland...

Kompas.com - 22/03/2018, 10:23 WIB
Krisiandi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BRISBANE, KOMPAS.com - Suatu hari di tahun 1965 Iman Partoredjo yang saat itu berusia 33 tahun berpikir keras. Medio itu ekonomi Indonesia memang sedang terguncang hebat.

Rumah tangga Iman pun terdampak ekonomi negara yang morat-marit.

"Dulu inflasi sampai 650 persen," kata Iman saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Brisbane, Queensland, Australia, Kamis (8/3/2017).

"Gaji saya cuma cukup untuk enam hari," tutur dia.

Iman kala itu bekerja sebagai pembantu dosen di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia).

Pria kelahiran Majenang, Jawa Tengah 1 Januari 1932 ini kemudian memutuskan untuk mencari tempat kerja lain. Sebetulnya ada beberapa tawaran, seperti mengelola IKIP di Bali atau menjadi dosen di Sumatera Selatan.

"Tapi itu saya tolak," kata dia. Alasannya, istri yang tak setuju.

Lalu, ada tawaran dari perusahaan minyak asal Amerika Serikat yang beroperasi di Kalimantan Timur. Iman ditawari jadi kepala di sekolah yang didirikan perusahaan tersebut di lingkungan tempat tinggal karyawannya.

Tak berpikir panjang, Iman kemudian mengetik surat lamaran untuk ditujukan ke perusahaan itu.

"Namun saat saya membuat surat itu datang sebuah surat tawaran dari Monash University di Melbourne (Australia) yang menawari saya mengajar bahasa Indonesia di universitas tersebut," ujar Iman.

Iman langsung setuju. Surat yang tadinya ditujukan kepada perusahaan Amerika Serikat di Kalimantan Timur diubah jadi untuk Monash University.

Iman yang lima tahun sebelumnya lulus dengan gelar master bidang pendidikan dari Exeter University di Inggris, langsung berangkat tahun itu juga.

Pemerintah Indonesia memberi izin Iman untuk bekerja di Monash hanya empat tahun. "Jadi sekitar 1970 saya pulang dan mengajar lagi di IKIP," kata bapak lima anak itu.

Setahun kemudian, sepulangnya mengajar dari kampus, Iman mendapati sepucuk surat di rumahnya. Isinya, tawaran untuk mengajar di Anglican Church Grammar School di Brisbane. Tawaran ini disambut Iman sekeluarga.

Menurut Iman, surat itu datang setelah salah seorang mantan mahasiswanya di Monash University memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah Anglican Church agar memperkerjakan dirinya untuk mengajar Bahasa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com