Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2018, 21:03 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengomentari pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto soal adanya kajian dari pihak asing yang menyatakan Indonesia tidak akan ada lagi pada 2030.

Adapun pernyataan tersebut dimuat dalam video yang diunggah di akun Facebook resmi Partai Gerindra pada Senin (19/3/2018) silam.

Dalam video tersebut, Prabowo mengungkapkan sejumlah persoalan perekonomian yang dialami Indonesia.

Namun, menurut Rachlan, pernyataan Prabowo tersebut hanya mengutip hasil studi tentang perkembangan geopolitik internasional yang bersifat pesimistis tentang Indonesia.

"Ia tidak membuat prediksi sendiri. Namun, kelihatannya ia sangat terobsesi dengan studi pihak asing tersebut," ujar Rachlan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/3/2018).

Rachlan menuturkan, tak menutup kemungkinan sebuah studi meramal Indonesia akan bubar pada 2030.

Namun, di sisi lain ada juga proyeksi dari studi lain yang justru optimistis memandang peran dan kekuatan Indonesia di masa depan.

(Baca juga: Fadli Zon: Pernyataan Prabowo soal Indonesia Bubar pada 2030 Hanya Peringatan)

Indonesia, kata Rachlan, dilukiskan sebagai negara demokrasi yang bertambah kuat dan berpengaruh dengan kesejahteraan rakyatnya yang meningkat pesat.

Rachlan juga mencontohkan saat Pemerintah Indonesia memperkenalkan proyek desentralisasi dan otonomi daerah yang sangat massif serta radikal.

Saat itu, Indonesia pun diramalkan akan mengalami nasib seperti negara negara Balkan.

"Buktinya Indonesia tidak bubar, bahkan berhasil mengatasi masalah separatisme dan konflik etnis dengan perdamaian dan penegakan hukum," tuturnya.

Ia pun membandingkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, yang memprediksi Indonesia akan mencapai masa keemasan pada 2045 jika para pemudanya lebih serius dan peduli mengejar prestasi.

Rachlan meyakini niat Prabowo sama dengan AHY sama-sama baik untuk mengajak seluruh masyarakat lebih memedulikan Indonesia, tetapi dengan gaya yang berbeda.

"Seperti Pak Prabowo, AHY pun mengajak kita lebih memedulikan Indonesia. Bedanya, AHY menawarkan optimisme, bukan menakut-nakuti. Itu beda pemimpin zaman now dari pemimpin zaman old," kata Rachlan.

"Mungkin adalah gaya khas beliau saja bila ia melakukan itu dengan cara meniupkan ketakutan," ucapnya.

Kompas TV Partai Gerindra akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 pada April mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Nasional
Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com