JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, saat menjabat presiden ke-6 RI selama 10 tahun, ia kerap berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia untuk melihat langsung kondisi masyarakat.
"Sebelum Pak Jokowi blusukan, kami lebih dulu blusukan ke sejumlah tempat di Indonesia untuk melihat kondisi nyata," kata SBY saat menjadi pembicara kunci di seminar nasional menyambut Hari Perempuan Internasional 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Seminar tersebut digelar Fraksi Partai Demokrat DPR dengan tema "Mengurangi Kemiskinan Perempuan Menuju Ekonomi Indonesia yang Kuat dan Berkeadilan".
SBY mengatakan, selama berkeliling Indonesia itu, ia banyak menemukan kesulitan kehidupan perempuan dan anak-anak yang disebabkan kemiskinan.
"Oleh karena itu, dulu kementerian pemberdayaan perempuan kami tambahkan pemberdayaan perempuan dan anak. Karena tidak dapat dipisahkan," katanya.
Setelah satu tahun mengelilingi Indonesia dan melihat kondisi nyata di lapangan, SBY menghadirkan program-program yang bisa mengurangi kemiskinan.
Program itu berupa pendidikan, penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan usaha kecil menengah, hingga program kesehatan, seperti melahirkan gratis.
"Kami kasih kailnya, bukan ikannya," kata SBY.
"Kecuali keadaan ekstrem, terhadap mereka yang sangat miskin, kami berikan bantuan langsung. Yang secara universal berlaku," ujarnya.