Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Calon Jemaah First Travel Daftar Umrah Pakai Uang Pensiunan Polisi

Kompas.com - 14/03/2018, 17:12 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum menghadirkan Zuherial, salah seorang calon jemaah First Travel yang gagal umrah, dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (14/3/2018).

Saat bersaksi, dengan emosi, ia mengungkapkan bagaimana dirinya berjuang untuk umrah dengan menggunakan uang tabungan dari gaji pensiunannya sebagai polisi.

"Saya daftar tanggal 9 Februari 2015, itu daftarnya sudah dikejar-kejar, 'Ini Pak terbatas promo ini tiga jam tutup'. Dari rumah saya kocar kacir ke bank buat bayar," ujar Zuherial kepada majelis hakim.

(Baca juga : Korban First Travel: Uang Itu Hasil Jerih Payah 22 Tahun untuk Umrah...)

Zuherial mengaku, membayar uang muka kepada koordinator First Travel sebesar Rp 25 juta untuk dirinya, sang istri dan anak-anaknya.

Ia diminta mengirimkan bukti transfer via aplikasi WhatsApp dan disusul pengiriman bukti asli.

"Katanya 'kita tunggu, pelunasannya Januari 2016'. Eh, ada tambahan uang administrasi lagi Rp 300 ribu. Saya dijanjikan berangkat bulan Maret 2017," ujar warga Palembang, Sumatera Selatan tersebut.

Tak kunjung mendapat kepastian berangkat, Zuherial kembali menghubungi koordinator via telepon.

Namun, ia tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait waktu keberangkatannya.

(Baca juga : Upaya Penebusan Dosa Bos First Travel kepada Calon Jemaah Umrah...)

"Akhirnya saya ke Jakarta, ke kantornya. Saya lihat di sana kok ramai orang, saya tanya 'ada apa?' Lagi ada demo, Pak'," kata dia.

Zuherial kemudian mencari staf legal dari First Travel untuk meminta kejelasan. Ia mengaku sempat emosi, sehingga sampai memegang leher salah satu staf legal First Travel.

"Saya pegang lehernya, saya bilang 'ini saya pakai uang gaji pensiun'. Saya sebenarnya sudah ikhlas, Pak, namun anak dan istri nuntut," ungkap Zuherial kepada hakim.

Akhirnya, Zuherial mendapatkan informasi bahwa pencairan uang akan dilakukan seminggu lagi. Mendengar janji tersebut, ia mengaku lega dan memutuskan untuk pulang ke Palembang.

"Saya pulang ke Palembang, beberapa lama kemudian saya lihat TV, eh ada berita First Travel bermasalah. Saya telepon lah legalnya, 'gimana ini bosnya tertangkap?'" katanya.

(Baca juga : Calon Jemaah Tergiur Paket Umrah First Travel karena Syahrini)

Namun, Zuherial kemudian diminta untuk mentransfer biaya tambahan Rp 2,5 juta per orang agar biasa diberangkatkan secepatnya.

Pada saat mendapatkan jadwal, ia diminta bersiap-siap untuk melakukan penerbangan dari Jakarta.

"Katanya saya disuruh siap-siap, ya sudah saya pesen tiket dari Palembang, pesan lima ke Jakarta. Sudah pesan, eh saya ditelepon itu ditunda, 'gimana kok ditunda saya sudah beli tiket ini?'" katanya.

Pihak First Travel beralasan adanya kendala teknis akibat visa yang tak kunjung dikeluarkan.

Mendengar alasan tersebut, ia memutuskan tetap bertolak ke Jakarta. Setidaknya, ia sudah 12 kali melakukan perjalanan pulang pergi Jakarta-Palembang untuk memperjuangkan haknya.

"Akhirnya saya pesimistis ini, ya sudah lah nggak usah berangkat lagi (ke Jakarta)," ujarnya.

Hingga kini, Zuherial bersama calon jamaah lainnya yang tak kunjung diberangkatkan oleh First Travel terus memperjuangkan hak-haknya.

Jaksa penuntut umum mendakwa Direktur Utama First Travel Andika Surachman, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan dan Komisaris Utama Kepala Divisi Keuangan First Travel Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki.

Ketiganya didakwa melakukan penipuan atau penggelapan dana perjalanan umrah 63.310 calon jemaah hendak menggunakan jasa biro perjalanan mereka.

Ketiga orang itu dianggap menggunakan dana calon jemaah sebesar Rp 905 miliar.

First Travel menawarkan paket promo umrah murah seharga Rp 14,3 juta. Mereka menjanjikan calon jemaah akan diberangkatkan satu tahun setelah pembayaran dilunasi. Namun, pada kenyataannya, mereka tidak diberangkatkan.

Kompas TV Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat kembali menggelar sidang lanjutan kasus penipuan dan pencucian uang jemaah umrah First Travel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com