Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Empat Tahun Lalu, Jokowi Deklarasi Capres di Rumah Si Pitung

Kompas.com - 14/03/2018, 14:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat empat tahun lalu, 14 Maret 2014, Joko Widodo mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2014.

Hari itu momen bersejarah bagi Jokowi dan PDI Perjuangan menghadapi Pilpres.

Ada dua peristiwa penting pada saat itu, yakni pemberian mandat dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi sebagai capres dan deklarasi mantan Gubernur DKI tersebut.

Awalnya, sekitar pukul 10.30 WIB, Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta bertolak dari Balaikota menuju daerah Marunda, Jakarta Utara.

Di sana, Jokowi yang mengenakan baju putih dengan sarung merah menggantung di leher dan peci hitam di kepala langsung menuju Masjid Al Salam untuk menunaikan ibadah shalat Jumat.

Sebenarnya, sudah santer di kalangan wartawan kala itu bahwa Jokowi akan menyatakan kesiapannya untuk menjadi calon presiden. Namun, wartawan tidak mengetahui detail prosesnya.

Sebelumnya, Jokowi tak pernah mau menjawab saat ditanya soal capres.

(Baca juga : Detik-detik Jelang Jokowi Deklarasi Capres)

Di sela-sela blusukan, Jokowi mengaku kepada wartawan ada perasaan aneh.

"Perasaan saya hari ini ada yang aneh," ujar Jokowi.

Wartawan kemudian bertanya, perasaan aneh macam apa yang tengah dirasakannya?

"Ya, aneh, perasaan saya banyak media yang ngikutin saya. Ada bule segala lagi," ujar Jokowi.

Seusai shalat, Jokowi berkeliling ke permukiman di belakang masjid. Tak hanya itu, Jokowi sempat berjalan di tepi pantai Marunda.

Pada blusukan kali ini, hampir semua wartawan dari media massa elektronik mengikutinya. Hal ini memang berbeda dari biasanya, yang ikut hanya media-media tertentu saja.

Adapun untuk media dari negara asing yang ikut ialah wartawan dari Al Jazeerah.

Jelang pukul 14.00 WIB, Jokowi menghentikan langkahnya di situs bersejarah, rumah si Pitung. Di rumah tersebut Jokowi membagi-bagikan buku kepada anak-anak di sekitar rumah itu.

Rupanya, di tempat bersejarah itu lah deklarasi dilakukan. Tiba-tiba, sekitar pukul 14.45 WIB, Jokowi menyatakan akan melakukan deklarasi capres.

Dia mengaku sudah mendapat mandat dari Megawati untuk maju Pilpres 2014.

"Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDI Perjuangan," kata Jokowi ketika itu.

"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi lagi, pukul 14.49 WIB.

Kemudian, Jokowi mencium bendera Merah Putih yang ada di belakangnya.

Mengapa deklarasi dilakukan di rumah si Pitung? Jokowi mengaku punya alasan mengapa lokasi yang dipilih adalah rumah jagoan Betawi itu.

"Karena ini simbol perlawanan," kata Jokowi ketika itu. Namun, ia tak menjawab saat ditanya maksud perlawanan tersebut.

Di tempat terpisah, di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, PDI-P memberi keterangan soal mandat Megawati untuk Jokowi.

(Baca juga : Ini Surat Mandat Megawati untuk Jokowi)

Puan Maharani yang ketika itu menjabat Ketua DPP PDI-P membacakan surat perintah harian dari Megawati.

Salah satu poinnya soal keputusan Megawati mengusung Jokowi sebagai capres.

Berikut surat perintah harian yang ditulis tangan tersebut:

"Perintah Harian: Merdeka!"

"Saya, selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan; kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati, keadilan, dan kejujuran di mana pun kalian berada!


1. Dukung Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

2. Jaga dan amankan jalannya pemilu legislatif terutama di TPS-TPS dan proses penghitungan yang berjalan dari segala bentuk kecurangan dan intimidasi.
3. Teguh dan tegarkan hati dalam mengawal demokrasi di Republik Indonesia tercinta."

Setelah deklarasi tersebut, dinamika politik terjadi hingga akhirnya Jokowi maju Pilpres 2014 didampingi politisi senior Golkar Jusuf Kalla. Pasangan tersebut diusung PDI-P, PKB, Nasdem dan Hanura.

Jokowi-JK kemudian melawan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Gerindra, PKS, PAN, PPP dan Golkar.

Akhirnya, Jokowi-JK menang dengan perolehan 70.997.85 suara (53,15 persen).

Jokowi saat ini sudah mendapat dukungan dari lima parpol di DPR untuk kembali maju sebagai capres 2019. Kelima parpol tersebut, yakni PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP dan Hanura.

Masih ada lima parpol lain yang belum menentukan sikap, yakni Gerindra, PKS, PAN, PKB dan Demokrat.

Kompas TV Partai Demokrat membantah pernyataan Ketua DPP PKS yang menuding Demokrat bermain tiga kaki jelang pendaftaran Capres-Cawapres Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com