JAKARTA, KOMPAS.com - Para ulama asal Kalimantan Selatan mengusulkan agar Presiden Joko Widodo menggandeng tokoh Islam sebagai calon wakil presidennya pada Pemilihan Presiden 2019.
Hal ini disampaikan para ulama Kalsel kepada wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3/2018) siang.
Pertemuan berlangsung tertutup selama selama sekitar dua jam dan diisi dengan santap siang bersama. Ada sekitar 40 ulama dari berbagai wilayah, pondok pesantren, dan organisasi di Kalimantan Selatan.
Baca juga : Ketua Komisi II: Menteri Punya Hak Politik Bahas Cawapres Jokowi
Wakil Ketua Majelis Ulama Indoensia Kalimantan Selatan Hafiz Anshary mengatakan, para ulama yang hadir sudah melakukan pertemuan terlebih dulu untuk membahas berbagai isu yang akan disampaikan kepada Presiden. Salah satunya, mengenai calon pendamping Jokowi.
"Kami berharap, di samping memliki kemampuan, kapasitas, kapabilitas sebagai pendamping Beliau, itu memiliki nuasa keagamaan karena Indonesia ini apapun alasannya negara yang agamais," kata Hafiz.
"Agar yang mendampingi Beliau memiliki kepedulian dan juga kemampuan yang cukup di bidang keagaamaan, sehingga kehidupan kita betul-betul masyarakat kita akan diarahkan kehidupan yang agamais," ujar dia.
Baca juga : Gerindra DKI: Kalau Prabowo Sudah Ngapa-ngapain, Lewat Tuh Jokowi
Namun, Hafiz mengaku usul tersebut tak sempat disampaikan kepada Jokowi saat pertemuan. Menurut dia, pertemuan dengan Jokowi lebih banyak membahas masalah-masalah kebangsaan.
"Ya tadi kami terfokus pembicaraan dan berpindah, dan terpenting adalah bagaimana mempertahankan NKRI ini, bagaimana persatuan kesatuan dapat terjaga dengan baik, dan peran ulama apa yang bisa dimainkan bersama dengan pemerintah," kata mantan Ketua KPU RI ini.