Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diundang Pidato di Kazakhstan sebagai Pemimpin Negara Mayoritas Muslim

Kompas.com - 13/03/2018, 10:29 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo diundang menghadiri Political Religious Meeting Conference di Kazakhstan pada 10 Oktober 2018. Undangan untuk Jokowi disampaikan langsung delegasi Parlemen Kazakhstan.

"Kami melakukan perjalanan yang jauh dari Astana ke Jakarta selama lebih dari 10 jam ke Jakarta. Tujuan kami pertama-tama ingin menyampaikan surat dari Presiden kami kepada Anda untuk mengundang Pak Presiden melakukan kunjungan resmi ke Astana pada 10 Oktober," kata Ketua Parlemen Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev saat bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

(Baca juga: Jusuf Kalla Akan Hadiri KTT OKI 2017 di Kazakhstan)

Kassym mengatakan, pada tahun ini, Indonesia dan Kazakhstan memperingati perayaan pembangunan hubungan diplomatik ke-25. Ini merupakan momen yang baik dan Kazakhstan memandang Indonesia sebagai negara mitra yang penting di Asia.

"Dan, kita memiliki banyak peluang untuk meningkatkan potensi kerja sama kedua negara," kata Kassym.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada delegasi Parlemen Kazakhstan yang sudah mengunjungi Indonesia dan mengantarkan langsung undangan untuknya.

Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar. Namun, Indonesia merupakan negara majemuk, baik pada aspek religius maupun suku budaya.

"Alhamdulillah kami dapat menjaga kebersamaan dalam prinsip perdamaian dan toleransi yang selalu memberi kenyamanan," kata Jokowi.

(Baca juga: Siswa dari Aceh Utara Wakili Indonesia Lomba Internasional di Kazakhstan)

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR Nurhayati Ali Assegaf yang menemani delegasi Kazakhstan ke Istana menambahkan, Jokowi tidak hanya diundang hadir, tetapi juga berpidato di acara Political Religious Meeting Conference.

"Ia berharap, Pak Jokowi bisa menyampaikan sambutan sebagai pembicara mempresentasikan negara berkayoritas Muslim," kata Nurhayati.

Menurut Nurhayati, Jokowi menyambut baik undangan yang disampaikan dan akan mempertimbangkannya. Namun, apabila tidak bisa hadir, Jokowi akan mengirimkan delegasi dari Indonesia.

Kompas TV Tiga negara sepakat bentuk zona aman di Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com