JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, wacana pembentukan poros ketiga selain poros pendukung Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 akan sulit terbentuk.
Menurut Fadli, hanya ada dua calon yang akan berkontestasi. Mengulang Pilpres 2014, Jokowi akan kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto.
"Prediksi saya dari awal kan memang akan head to head. Hanya ada dua calon. Rematch atau two horse race. Jadi, sejak awal saya berpendapat seperti itu," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/3/2018).
(Baca juga: Fadli Zon: Poros Ketiga Sulit Terbentuk, Jokowi dan Prabowo Bakal "Rematch")
Namun, berdasarkan survei sejumlah lembaga, Jokowi sebagai petahana saat ini memiliki elektabilitas tertinggi. Prabowo berada di urutan kedua.
Sementara tokoh lain belum ada yang mendapatkan elektabilitas sampai dua digit.
Hasil survei Populi Center terkait bursa pemilihan Presiden 2019, secara top of mind, elektabilitas Jokowi berada pada angka 52,8 persen. Kemudian Prabowo 15,4 persen.
(Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Turun)
Meski demikian, Fadli optimistis elektabilitas Prabowo akan meningkat setelah deklarasi sebagai capres di 2019.
"Strateginya nantilah ketika ditetapkan sebagai calon, kami akan genjot komunikasi dan sebagainya. Saya kira, lihat saja nanti ketika Pak Prabowo sudah dideklarasikan pasti elektabilitasnya langsung naik," katanya.
Fadli menuturkan, pendeklarasian Prabowo sebagai capres akan dilakukan setelah rapat koordinasi nasional (rakornas) Gerindra pada awal April.
"Ya, pokoknya kalau calon presiden, kami pasti akan mencalonkan Pak Prabowo. Bukan orang lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.