JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya melihat pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberikan sinyal kemungkinan mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 tak lebih dari "politik berselancar".
"Menurut saya itu jadi bagian 'berselancar' yang masih sangat berubah sampai injury time," kata Yunarto kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).
Yunarto berpandangan bahwa Partai Demokrat dan SBY bersikap pragmatis dan realistis dalam mengambil sikap terkait posisi politiknya nanti.
Hal itu tercermin pada sikap Partai Demokrat pada Pilpres 2014, di mana Partai Demokrat tidak menyatakan dukungan secara langsung terhadap koalisi pendukung Joko Widodo dan pendukung Prabowo Subianto.
"Ketika terbentuk partai oposisi dan pendukung pemerintah pun, mereka (Demokrat) mengambil posisi di tengah. Artinya partai ini memang sudah menegaskan diri menjalankan politik berselancar," ujar Yunarto.
(Baca juga: SBY: Jika Ditakdirkan, Demokrat Senang Bisa Berjuang Bersama Jokowi)
Menurut dia, Partai Demokrat mengambil sikap berdasarkan arah angin politik ke depannya. Ia juga melihat pernyataan SBY pada rapimnas merupakan bentuk politik yang belum bisa menentukan sikap final.
"Masih menjalankan konteks 'politik dua muka', yang masih bisa menghadap ke arah mana pun. Menurut saya itu jadi bagian berselancar," kata Yunarto.
SBY sebelumnya memberikan sinyal untuk mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019, yang diungkapkan dalam rapimnas.
"Pak Presiden (Jokowi). Jika Allah menakdirkan, senang Partai Demokrat bisa berjuang bersama Bapak," ucap SBY dalam pidatonya pada Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
(Baca juga: Demokrat Siapkan 5 Sasaran Besar jika Menang di Pilpres 2019)
Apalagi, kata SBY, Jokowi perlu tahu pengalamannya memenangkan pilpres berturut-turut selama dua periode pada 2004 dan 2009 lalu.
Menurut SBY, sebuah koalisi akan bisa berhasil memenangkan pilpres jika punya kerangka kebersamaan yang tepat.
"Perjuangan bersama, apa pun namanya, koalisi atau aliansi, akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat," kata SBY.
"Visi dan misi platform pemerintahan Indonesia pada 2019-2024 juga tepat jika disusun secara bersama. Tentu Partai Demokrat ikut menjadi bagian dalam menyusun agenda dan platform ke depan," ucapnya.