JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj berharap agar Polri bisa mengusut tuntas berbagai kasus penyerangan pemuka agama yang terjadi belakangan ini.
Said tidak percaya bahwa aksi-aksi penyerangan ke pemuka agama dilakukan oleh orang dengan gangguan kejiwaan. Ia menduga ada potensi pihak lain yang menunggangi aksi-aksi tersebut.
"Saya minta kepada polisi agar mengusut tuntas siapa di belakangnya, pelakunya. Dan saya enggak percaya itu orang gila," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Baca juga : Kapolda Jabar: 21 Kabar Penyerangan Ulama, 19 di Antaranya Hoaks
Said menilai mustahil orang-orang dengan gangguan kejiwaan bisa menentukan momentum dan target serangan pemuka agama.
"Masa orang gila bisa milih waktu, milih orangnya yang mana. Saya enggak percaya itu," kata dia.
Sebelumnya, Aktivis pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Savic Ali juga pernah menyampaikan hal senada dengan Said. Savic meminta kepolisian lebih terbuka untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap pemuka agama belakangan ini.
Baca juga : Wiranto: 21 Kali Penyerangan ke Tokoh Agama, 15 Kali Pelakunya Tidak Waras
"Masa orang gila bisa serentak digunakan di beberapa tempat dan menarget?" ujar Savic Ali setelah acara diskusi di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Rabu (21/2/2018)
"Masa orang gila nungguin orang shalat di masjid sampai sepi, terus mukulin? Ini, kan, enggak masuk akal juga. Jadi polisi harus lebih terbuka dengan ini," kata dia.
NU, kata Savic, memiliki perhatian besar kepada kasus-kasus kekerasan kepada pemuka agama. Perhatian itu tidak hanya kepada para kiai NU, tetapi juga pemuka agama lainnya.