JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengatakan, ada keinginan agar dana haji yang dikelola lembaganya diinvestasikan di Arab Saudi.
Total dana haji yang dikelola BPKH saat ini Rp 103 triliun.
"Arahan Wapres (Jusuf Kalla) 'Investasikan di Arab Saudi'. Karena bisa menghilangkan risiko valas, dan juga return-nya juga cukup tinggi," kata Anggito ketika ditemui di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
(Baca juga: MK: Ketentuan Investasi Dana Haji Jamin Kepastian Hukum bagi Calon Jemaah)
Karenanya, kata Anggito, BPKH akan fokus menginvestasikan dana ratusan triliunan tersebut di Arab Saudi.
"Dana bisa diinvestasikan baik di Arab Saudi maupun di Indonesia. Tapi fokus kita di Arab Saudi karena arahan Wapres," kata dia.
Apalagi kata Anggito, saat ini jamaah umroh asal Indonesia cukup besar jumlahnya.
"Jadi sepuluh tahun itu kalau kita berinvestasi di Arab Saudi itu bisa dimanfaatkan dan mendapatkan return atau nilai manfaat," ucap Anggito.
(Baca juga: Investasi Dana Haji Dinilai untuk Optimalisasi Ibadah Jemaah)
"Tugas kami adalah mendapatkan return, atau imbal hasil/bagi hasil dari dana yang ditimbulkan oleh jamaah haji dari setoran awal," sambungnya.
Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat BPKH akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi bersama dengan Utusan Khusus Presiden urusan Timur Tengah dan OKI Alwi Abdurrahman Shihab.
"Supaya lebih lancar dan supaya bisa difasilitasi untuk pertemuan-pertemuan high level," kata dia.
Dalam kunjungan itu, BPKH akan bertemu dengan dengan pihak Islamic Development Bank (IDB) untuk menjalin kerja sama.
"IDB akan melakukan kerja sama dengan BPKH untuk penempatan dana, untuk pengiriman daging, DAM, untuk investasi beberapa fasilitas di Arab Saudi," ujarnya.
Tak cuma itu, BPKH juga akan bertemu dengan investor lainnnya di negara setempat. Misalnya untuk kerja sama menggarap tanah wakaf milik pemerintah Aceh yang ada di Makkah.
"Kurang lebih 400 meter dari Masjidil Haram. Sudah ada ikrar wakafnya dan sudah diinvestasikan oleh wakifnya. Itu kita sedang proses negosiasi. Bisa untuk investasi hotel, katering atau macam-macam lainnya," ungkap dia.