JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian memutasi sejumlah pejabat Polri sebagaimana tercantum dalam telegram rahasia.
Salah satu yang dimutasi dalam telegram Nomor ST/663/III/KEP/2018 tertanggal 8 Maret 2018 itu adalah Irjen Mochamad Iriawan. Ia merupakan Asisten bidang Operasi Kapolri.
Dalam telegram rahasia tersebut, Iriawan dimutasi menjadi perwira tinggi Staf Sumber Daya Manusia Polri dengan penempatan di Lembaga Ketahanan Nasional.
Sebagai pengganti Iriawan, Kapolri menunjuk Irjen Deden Juhara yang saat ini merupakan Kapolda Maluku.
(Baca juga: IPW: Kelebihan Iriawan adalah Sigap Kunjungi Lokasi Perkara)
Mutasi dalam telegram itu juga merombak pimpinan beberapa Polda. Di telegram disebutkan bahwa Kapolda Maluku akan ditempati oleh Brigjen (Pol) Andap Budhi Revianto yang saat ini merupakan Kapolda Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, Brigjen (Pol) Iriyanto ditunjuk menggantikan Andap menduduki jabatan Kapolda Sultra.
Kemudian, yang ditunjuk sebagai Wakil Komandan Brimob Polri pengganti Iriyanto adalah Brigjen (Pol) Abdul Rakhman Baso.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, mutasi dilakukan dalam rangka penyegaran organisasi.
"Untuk tour of duty dan tour of area, serta promosi jabatan," kata Setyo, saat dikonfirmasi.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat berencana menempatkan Mochamad Iriawan sebagai penjabat gubernur Jawa Barat dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Martuani Sormin menjadi penjabat Gubernur Sumatera Utara.
(Baca juga: Dua Petinggi Polri Diusulkan Jadi Penjabat Gubernur Jabar dan Sumut)
Namun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan usulan jenderal polisi sebagai penjabat gubernur Sumatera Utara dan Jawa Barat akan dibatalkan.