Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Dana, Bos First Travel Suruh Agen Cari Investor untuk DP Tiket Pesawat

Kompas.com - 07/03/2018, 12:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Agen perjalanan umrah Muhammad Taufik mengatakan, Direktur First Travel Anniesa Hasibuan mengaku perusahaannya tak punya uang untuk uang muka mencarter pesawat.

Ia kemudian menyampaikan ke sejumlah agen untuk mencari investor guna menutupi keperluan tersebut.

Pertemuan itu dilakukan di butik Anniesa di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada akhir Juli 2017.

"Anniesa bilang kendalanya tidak ada uang DP. Kita disuruh cari investor. Lah gimana? Carter aja enggak punya uang buat DP," ujar Taufik saat bersaksi di PN Depok, Rabu (7/3/2018).

(Baca juga : Bos First Travel Pakai Uang Calon Jemaah Umrah Rp 8,6 Miliar untuk Jalan-jalan ke Eropa)

Taufik mengatakan, Anniesa memperlihatkan surat kontrak dengan maskapai penerbangan.

Anniesa, kata dia, masih yakin bahwa para calon jemaah yang sudah tertunda itu bisa berangkat.

Namun, Taufik dan agen lainnya sudah putus harapan. Mereka sudah terlalu sering mendengar janji-janji seperti itu.

"Setelah itu kami yakin tidak akan mungkin jemaah bisa diberangkatkan," kata Taufik.

(Baca juga : Bos First Travel Pakai Uang Calon Jamaah untuk Beli Restoran di London, Mobil, Hingga Perusahaan)

Pernyataan senada disampaikan agen lain, Siti Rubiatu. Ia mengatakan, pada April 2017, First Travel telah meminta tambahan uang untuk pesawat sebesar Rp 2,5 juta untuk carter Saudia Airlines.

Namun, meski sudah setor uang ekstra, calon jemaah tak juga diberangkatkan. Setelah itu, mulai banyak aksi demo di depan kantor First Travel, menuntut janji-janji perusahaan itu.

Atas adanya desakan itu, pertemuan dilakukan antara Anniesa dengan para agen. Anniesa, kata Siti, akan memesan 60.000 kursi pesawat untuk memberangkatkan calon jemaah di akhir Juli.

(Baca juga : Upaya Penebusan Dosa Bos First Travel kepada Calon Jemaah Umrah...)

Namun, sebagaimana disampaikan Taufik, para agen harus lebih dulu mencari investor untuk uang muka.

"Uang sebanyak itu kami dari mana? Tapi karena kami yakin, insya Allah kami akan cari. Tapi kami enggak dapat," kata Siti.

Tiga terdakwa yang merupakan bos First Travel didakwa melakukan penipuan atau penggelapan dana perjalanan umrah 63.310 calon jemaah.

Mereka diduga menggunakan dana calon jemaah sebesar Rp 905 miliar untuk kepentingan pribadi.

First Travel menawarkan paket promo umrah murah seharga Rp 14,3 juta. Mereka menjanjikan calon jemaah akan diberangkatkan satu tahun setelah pembayaran dilunasi.

Namun, pada kenyataannya, hingga dua tahun berlalu para korban tak kunjung diberangkatkan.

Kompas TV Korban First Travel yang dihadirkan di pengadilan merupakan agen yang menjual paket dari First Travel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com