Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resital Piano, Ananda Sukarlan Bakal Duet dengan Anak Difabel

Kompas.com - 05/03/2018, 19:59 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komposer Ananada Sukarlan menggelar resital piano bertajuk "Differences Unite" di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Konser tersebut merupakan konser amal untuk mendukung program pendidikan musik anak-anak tidak mampu dan sejumlah yayasan difabel.

Acara ini merupakan kerjasama antara Yayasan Naraya Kasih Indonesia dan Ananda Sukarlan Center. Dalam acara tersebut, Ananda akan menampirkan sejumlah karyanya.

Salah satunya berjudul "Ambilkan Bulan Bu Untuk Menerangi Jakarta” yang merupakan eksplorasi musikal Ananda terhadap lagu anak-anak “Ambilkan Bulan Bu” karya A. T. Mahmud.

Karya ini merupakan versi Indonesia dari komposisi barunya 'No More Moonlight Over Jakarta' yang merupakan eksplorasi musikal Ananda atas karya 'Moonlight Sonata' dari komposer dunia, Ludwig Van Beethoven.

Satu atau dua karyanya akan dimainkan duet dengan anak difabel. Dia juga akan menampilkan karyanya bermain pinano dengan satu tangan.

Komposisi untuk satu tangan ini dia ciptakan untuk memberi peluang bagi penyandang disabilitas agar dapat juga berkarya dan menjadi pianis andal.

Ananda memiliki kepedulian sangat tinggi bagi pengembangan potensi para penyandang disabilitas karena ia sendiri merupakan penderita disabilitas mental Asperger’s Syndrome.

Ananda diketahui sekian tahun bekerja sama dengan salah satu yayasan di Spanyol untuk membantu melatih anak-anak difabel belajar instrumen dengan berbagai alat musik termasuk piano.

"Nanti pas konser piano itu saya akan nunjukan hasil karya saya dengan anak-anak disabel," kata Ananda, dalam jumpa pers di lokasi acara, Senin (5/3/2018).

Selain pertunjukan musik, dalam acara ini juga akan dipameran lukisan juga yang diikuti oleh para pelukis dengan difabilitas mental dari Art Brut Indonesia Foundation serta dari Yayasan Daya Pelita Kasih.

Lukisan karya penyandang difabel itu disebut menampilkan gaya ekspresionisme, kontemporer, dan lainnya. Lukisan ini akan dijual dalam acara amal ini.

Tujuan acara ini, kata Ananda, yakni mempersatukan keberagaman, karena dia percaya bahwa 'keseragaman' semua pihak adalah keberagaman. Fokus acara hari ini yakni kepada penyandang difabel.

"Karena saya percaya kalau Tuhan mengambil sesuatu dari kita, itu (Tuhan) memberikan sesuatu yang lebih dari kita. Jadi, segalanya itu saya enggak percaya ada orang yang kurang dari pada yang lain, tapi kita tuh semua hanya berbeda saja," ujar Ananda.

Ananda mengatakan, hasil acara amal ini akan digunakan untuk membantu yayasan-yayasan difabel dan penyandang difabel.

"Antaralah itu. Jadi kita bagi-bagi untuk beberapa yayasan, ada untuk yayasan pendidikan musik anak-anak kurang mampu, tapi juga untuk anak-anak yang punya diffrent ability, tapi punya bakat seni," ujar Ananda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com