Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Upayakan Teknologi Canggih untuk Tangani Penyebaran Hoaks

Kompas.com - 05/03/2018, 15:01 WIB
Moh. Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan adanya teknologi canggih untuk menangani penyebaran hoaks di dalam negeri.

"Teknologi-teknologi baru yang kiranya dapat mengungguli teknologi hoaks juga kami sudah usahakan ada," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Selain upaya itu, menurut Wiranto, pemerintah sendiri telah membentuk tim khusus dan menjalin kerja sama antarlembaga untuk penanggulangan penyebaran hoaks.

"Kita itu tim khusus sudah ada. Kerja sama antarlembaga untuk penanggulangan (juga) hoaks sudah ada," kata Wiranto.

(Baca juga: Mendagri: Media Sosial Harusnya Tak Jadi Alat Penyebar Hoaks)

Menurut Wiranto, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah itu tak lain adalah untuk mencegah penyebaran hoaks agar tak menganggu jalannya Pilkada Serentak 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019.

"Event nasional pilkada serentak, pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wapres, itu kita harapkan jangan diganggu," tutur Wiranto.

"Kampanye boleh tetapi jangan menggunakan hoaks, menyebarkan kebencian, isu SARA yang bisa menimbulkan kekacauan di dalam negeri," kata dia.

Karena itu, kata Wiranto, pemerintah takkan main-main dengan para pelaku penyebar hoaks. Sanksi tegas akan dijatuhkan kepada para pelaku penyebar hoaks yang masih nekat.

"Kami sudah minta Kapolri untuk mencari, menangkap, menghukum dengan tegas para pelaku penyebar hoaks. Siapa pun dia, perorangan, kelompok atau organisasi kita akan berantas," ucap Wiranto.

Kompas TV LBH GP Ansor akan mendampingi Ananda dalam pemeriksaan di Bareskrim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com