JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto mengatakan, Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan adanya teknologi canggih untuk menangani penyebaran hoaks di dalam negeri.
"Teknologi-teknologi baru yang kiranya dapat mengungguli teknologi hoaks juga kami sudah usahakan ada," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam RI, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Selain upaya itu, menurut Wiranto, pemerintah sendiri telah membentuk tim khusus dan menjalin kerja sama antarlembaga untuk penanggulangan penyebaran hoaks.
"Kita itu tim khusus sudah ada. Kerja sama antarlembaga untuk penanggulangan (juga) hoaks sudah ada," kata Wiranto.
(Baca juga: Mendagri: Media Sosial Harusnya Tak Jadi Alat Penyebar Hoaks)
Menurut Wiranto, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah itu tak lain adalah untuk mencegah penyebaran hoaks agar tak menganggu jalannya Pilkada Serentak 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019.
"Event nasional pilkada serentak, pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan wapres, itu kita harapkan jangan diganggu," tutur Wiranto.
"Kampanye boleh tetapi jangan menggunakan hoaks, menyebarkan kebencian, isu SARA yang bisa menimbulkan kekacauan di dalam negeri," kata dia.
Karena itu, kata Wiranto, pemerintah takkan main-main dengan para pelaku penyebar hoaks. Sanksi tegas akan dijatuhkan kepada para pelaku penyebar hoaks yang masih nekat.
"Kami sudah minta Kapolri untuk mencari, menangkap, menghukum dengan tegas para pelaku penyebar hoaks. Siapa pun dia, perorangan, kelompok atau organisasi kita akan berantas," ucap Wiranto.