JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) berencana melaporkan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Partai Solidaritas Indonesia ke Ombudsman. Pertemuan itu berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (1/3/2018).
"ACTA akan melaporkan kasus dugaan pertemuan membahas pemenangan Pilpres di Istana ke Ombudsman," ujar Habiburokhman dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).
Menurut Ketua Dewan Pembina ACTA Habiburokhman, ada pelanggaran atau maladministrasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI.
Sebab, pertemuan tersebut diduga membahas pemenangan Pemilihan Presiden 2019 di Istana Kepresidenan.
Rencananya, laporan dugaan maldministrasi akan diserahkan ke Ombudsman pada Senin (5/3/2018) siang.
(Baca juga: Pengamat: Ketua PSI "Ember", se-Indonesia Jadi Tahu Jokowi Blunder)
Habiburokhman menjelaskan, maladministrasi merupakan perilaku melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain, yang dilakukan oleh penyelenggara negara yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau materiil bagi masyarakat.
Ia menegaskan bahwa seharusnya agenda-agenda politik yang hanya mementingkan salah satu kelompok, seperti pemenangan Pilpres 2019, tidak dilakukan di Istana Kepresidenan.
"Kita tahu bahwa Istana adalah tempat kerja resmi Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan," kata Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra itu.
Habiburokhman menyerahkan sepenuhnya ke Ombudsman untuk menilai apakah pertemuan tersebut merupakan perbuatan yang melampaui wewenang dalam konteks pelayanan publik.
"Ombudsman harus verifikasi apakah ini bentuk penyalahgunaan wewenang atau bukan," ujar dia.
(Baca juga: UU MD3 hingga Cawapres Jadi Bahan Obrolan PSI dan Jokowi di Istana)
Sebelumnya diberitakan, di sela agenda kerjanya pada Kamis (1/3/2018) sore, Presiden Joko Widodo menerima pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Kepresidenan.
Para pengurus PSI yang datang ke Istana adalah Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni, dan Ketua DPP Tsamara Amany, tiba di Istana pada pukul 15.00 WIB.
Pertemuan itu berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit. PSI pun mengakui bahwa pertemuan tersebut membicarakan pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden 2019.
(Baca: 90 Menit, Jokowi Bahas Strategi Pemenangan Pilpres 2019 dengan PSI)
Salah satu strategi pemenangan yang dibahas adalah kampanye lewat media sosial.
"Kami tadi juga presentasi keberhasilan kami di medsos dan Pak Jokowi senang dengan hal itu. Karena Pak Jokowi sadar milenial presentasinya pada 2019 sangat besar," tutur Tsamara.
Sedangkan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan, pertemuan Presiden Joko Widodo bersama pengurus PSI hanya sebatas silaturahmi.
"Tidak ada materi yang sifatnya khusus karena pasti Presiden memahami bahwa Istana bukan untuk kegiatan bersifat politik praktis," ucap Pramono, Sabtu (3/3/2018).