JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Presiden Joko Widodo belum tentu menang apabila menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong di Pilpres 2019 mendatang. Upaya untuk menjadikan Jokowi calon tunggal, menurut Hendri, justru bisa menjadi bumerang bagi Jokowi sendiri.
"Satu calon belum tentu melenggangkan Jokowi ke Istana. Hati-hati," kata Hendri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Hendri mengatakan hal ini berdasarkan data survei lembaga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi). Menurut Hendri, survei lembaganya itu berbeda dengan survei lain.
Jika survei lain mensimulasikan Jokowi dengan para tokoh penantangnya, survei Kedai Kopi justru mensimulasikan "Jokowi vs selain Jokowi". Survei dilakukan pada periode September 2017.
Baca juga : Gerindra: Elektabilitas Prabowo akan Salip Jokowi
Hasilnya, responden yang memilih selain Jokowi lebih banyak, yakni 48,9 persen. Sementara yang memilih Jokowi 44,9 persen. Responden sisanya tidak memberikan jawaban.
"Jokowi diadu siapapun menang. Tapi begitu ditanya, Jokowi atau selain Jokowi? Jokowi kalah," kata Hendri.
Oleh karena itu, Hendri meminta kubu Jokowi berhati-hati apabila hendak mengupayakan strategi calon tunggal. Bisa jadi justru pemilih yang kesal karena tidak mempunyai pilihan tokoh lain justru akan memilih kotak kosong.
"Jadi Pak Jokowi belum tentu menang meski jadi calon tunggal," ucap Hendri.