Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Bencana Alam, BNPB Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Kompas.com - 02/03/2018, 21:08 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 513 bencana alam terjadi pada Januari dan Februari 2018.

Dengan demikian, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya di tengah ketidakpastian akan terjadinya bencana alam.

"Masyarakat diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir, longsor dan puting beliung," ucap Sutopo melalui keterangan resminya, Jumat (2/3/2018).

"Potensi hujan selama Maret 2018 masih akan tetap tinggi. Sesuai prediksi BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi di Jawa Barat bagian tengah hingga timur, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur," kata Sutopo.

Selain itu, Sutopo juga mengingatkan kondisi tanah yang sudah jenuh air sehingga mudah terjadi banjir dan longsor.

(Baca juga: Selama Dua Bulan, BNPB Catat 513 Bencana Alam Terjadi pada 2018)

Sementara itu, daerah-daerah yang dilintasi atau berada di sekitar garis khatulistiwa akan mengalami kekeringan. Hal itu berdampak pada tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan.

Adapun wilayah yang rawan kekeringan seperti Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Sutopo juga mengingatkan potensi gempa bumi dan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi

"Untuk itu masyarakat agar terus waspada. Kenali lingkungan sekitarnya. Jangan lengah. Bencana dapat terjadi kapan saja," ucapnya.

Sutopo menilai, pengaruh ulah manusia juga cukup signifikan dalam peningkatan bencana alam. Tingginya laju kerusakan hutan, lahan kritis, kerusakan lingkungan, degradasi sungai, lemahnya implementasi tata ruang membuat lingkungan sekaligus masyarakat menjadi rentan.

Sehingga perlu upaya keras dalam memulihkan kembali kualitas lingkungan. Sutopo menegaskan, pengurangan risiko bencana harus menjadi investasi pembangunan dan bagian dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

"Sayangnya pengurangan risiko bencana masih terpinggirkan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujar dia.

Kompas TV Warga menggunakan perahu sebagai sarana transportasi keluar masuk permukiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com