JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melihat adanya upaya untuk memunculkan calon tunggal dalam Pilpres 2019.
Pasalnya, Gerindra dan PKS sebagai partai oposisi pemerintah sempat diajak bergabung dengan koalisi partai politik pendukung Presiden Joko Widodo dalam Pillpres 2019.
Menurut Fadli, munculnya calon tunggal dalam pilpres akan menyebabkan oligarki atau menguatnya kekuasaan politik oleh satu kelompok tertentu saja.
"Saya kira ada upaya itu (calon tunggal) untuk menciptakan satu oligarki," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
(Baca juga : Diusulkan Jadi Cawapres Jokowi, Ini Jawaban Prabowo)
Fadli menuturkan, munculnya oligarki kekuasaan dikhawatirkan akan membahayakan demokrasi.
Sebab, rakyat tidak memiliki banyak pilihan dalam menentukan pemimpinnya.
"Dan ini saya kira membahayakan demokrasi kita kalau kemudian ingin menciptakan satu oligarki tersendiri," kata Fadli.
(Baca juga : Fadli Zon Ungkap Gerindra Didekati agar Prabowo Jadi Cawapres Jokowi)
Oleh sebab itu, Fadli menegaskan, Gerindra akan mencalonkan ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai pesaing Jokowi.
Ia berharap munculnya poros ketiga selain Prabowo dan Jokowi.
"Saya kira Insya Allah 100 persen kita akan mendukung Pak Prabowo sebagai capres," ucapnya.