JAKARTA, KOMPAS.com - Jagad maya, terutama media sosial Twitter, diramaikan oleh tagar #KamiBersamaNovel. Tak jarang tagar dalam unggahan kicauan tersebut disertai pula dengan foto wajah para warganet dengan sebelah mata yang ditutupi tangan.
Dalam kicauannya, beberapa di antara mereka menyitir salah satu lagu band Efek Rumah Kaca yang berjudul "Sebelah Mata".
Lagu tersebut ditulis oleh basis Efek Rumah Kaca, Adrian Yunan, di saat penglihatannya terganggu akibat pemyakit yang dideritanya.
"Tapi sebelah mataku yang lain menyadari, gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang #SebelahMata #KAMIBERSAMANOVEL," tulis akun @MonoRahab, Rabu (28/2/2018).
Lagu yang awalnya ditulis Yunan untuk menceritakan penglihatannya yang terganggu itu kini banyak dikutip dalam kicauan para warganet.
(Baca juga: Jika Kasus Novel Tak Tuntas Dinilai Jadi "Kuburan" Politik Jokowi)
Malam ini #KamiBersamaNovel di @MataNajwa @OfficialTRANS7 pukul 20.00 WIB.
Pada tayangan nanti akan diputar beberapa video Tantangan #SebelahMata yang telah terkumpul. Terima kasih atas partisipasi teman-teman dalam mendukung kasus ini agar tidak ditangani #SebelahMata. pic.twitter.com/QbjYPZwf91
— efekrumahkaca (@efekrumahkaca) February 28, 2018
Bagian reff lagu itu disitir oleh warganet untuk memperingati ketidaktuntasan kasus penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Kini kedua mata Novel belum bisa melihat dengan baik. Bahkan mata kirinya belum bisa melihat.
Sementara akun @SetyantoPriyo berkicau dengan sebelah mata justru penglihatan semakin tajam. Ia juga menyertakan foto wajah dengan menutup sebelah matanya, tanda pengingat kasus Novel yang belum usai.
Kicauan warganet dengan akun @Indar_amnesia pun seolah mengingatkan polisi agar kasus penyiraman Novel harus dituntaskan.
"Kasus seharusnya tuntas! #SebelahMata #KamiBersamaNovel," kicau @Indar_amnesia.