Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kerja The Family MCA, Produsen Hoaks dengan Ratusan Ribu Anggota

Kompas.com - 01/03/2018, 08:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok Muslim Cyber Army memiliki armada yang cukup besar di media sosial. Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran, anggota kelompok ini mencapai ratusan ribu yang tergabung dalam MCA United.

Kelompok ini terdiri dari beberapa grup kecil lainnya. Di media sosial, kata Fadil, cukup banyak juga akun yang menggunakan nama MCA. MCA united merupakan grup terbuka sehingga siapa pun bisa bergabung ke dalamnya.

"Grup ini sebagai wadah untuk menampung unggahan dari anggota MCA yang upload berita, video, gambar, untuk disebarluaskan," kata Fadil.

Grup besar ini memiliki 20 admin dan moderator. Salah satu anggotanya bernama Tara Arsih sudah diciduk polisi.

Baca juga: Dosen Penyebar Hoaks Sudah 5 Tahun Jadi Anggota The Family MCA

Grup berikutnya adalah Sniper Team. Fadil mengatakan, kelompok ini sifatnya tertutup dengan jumlah anggota terbatas, hanya 177 orang. Grup yang dibuat di Facebook ini merupakan wadah untuk melaporkan akun-akun yang dianggap sebagai lawan untuk diblokir.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran.
Selain itu, Sniper Team juga menyebarkan virus agar kelompok lawan tidak bisa mengoperasikan gawainya.

"Salah satu adminnya adalah Ramdani Saputra yang sudah tertangkap," kata Fadil.

Selain itu, ada juga grup yang lebih tertutup dan sedikit jumlah anggotanya, yakni Cyber Muslim Defeat Hoax. Grup ini berisi 145 anggota. Tugasnya yakni melakukan penggalangan opini dengan membagikan berita secara masif dan serentak.

Kelompok ini juga mengatur pergerakan isu apa yang akan diviralkan di media sosial secara periodik. Polisi saat ini masih mengejar admin grup tersebut.

Baca juga: Dosen Anggota MCA Sudah Sebarkan 150.000 Unggahan Hoaks di Facebook

Terakhir, ada kelompok inti yang dinamakan The Family MCA. Grup ini sifatnya sangat rahasia. Anggotanya pun sedikit, hanya 9 orang.

Polisi telah menciduk lima orang di antaranya, yakni Ramdani, Muhammad Luth, Rizki Surya Dharma, Yuspiadin, dan Roni Sutrisno.

"Grup ini berisi orang-orang yang memiliki pengaruh dalam grup-grup lainnya, untuk mengatur dan merencanakan sebuah berita agar dapat diviralkan secara terstruktur," kata Fadil.

Fadil mengatakan, tim ini merupakan orang di balik layar atas konten-konten yang menyebar di media sosial MCA. Mereka hanya melempar konten ke grup WhatsApp, kemudian MCA United yang akan memviralkan melalui Facebook, Instagram, dan Twitter.

"Jadi mereka tidak pernah keluar mem-posting. Mereka yang setting, atur timeline," kata Fadil.

Fadil mengatakan, kelompok MCA memang tak memiliki struktur pengurus seperti Saracen. Namun, mereka bekerja secara sistematis.

Pelaku penyebaran isu provokatif dan ujaran kebencian yang terorganisir dengan nama The Family Muslim Cyber Army saat rilis di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/02/2018). Modus kelompok tersebut ialah menyebar ujaran kebencian dan konten berbau SARA, MCA juga menyebarkan konten berisi virus kepada pihak tertentu yang bisa merusak perangkat si penerima.MAULANA MAHARDHIKA Pelaku penyebaran isu provokatif dan ujaran kebencian yang terorganisir dengan nama The Family Muslim Cyber Army saat rilis di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/02/2018). Modus kelompok tersebut ialah menyebar ujaran kebencian dan konten berbau SARA, MCA juga menyebarkan konten berisi virus kepada pihak tertentu yang bisa merusak perangkat si penerima.

Diseleksi dan dibaiat

Tim inti The Family MCA dibentuk secara eksklusif. Bahkan, tidak sembarang orang bisa masuk dalam lingkaran itu.

Fadil mengatakan, untuk menjadi pengurus inti, anggota akan diseleksi dan harus memenuhi kualifikasi tertentu. Fadil tidak menyebutkan kualifikasi apa yang dimaksud. Namun yang jelas, visi, misi, keaktifan, dan kemampuan yang dimiliki anggota tersebut harus sesuai dengan kebutuhan The Family MCA.

"Nanti, kan, kelihatan mana yang bisa menjadi member sejati, mana yang cuma ikut-ikutan. Dan itu ada tahapan kayak tes begitu," kata Fadil.

Setelah lulus tes, anggota tersebut akan dibaiat. Tim inti juga melakukan komunikasi secara rahasia. Mereka menggunakan aplikasi Zello, semacam walky talkie yang dioperasikan melalui ponsel pintar. Mereka juga berkomunikasi melalui grup tertutup pada aplikasi Telegram dan WhatsApp. Penggunaan aplikasi itu agar komunikasi mereka tidak terpantau.

"Agar tidak terdeteksi aparat kepolisian, penyidik, mereka menggunakan aplikasi Zello, Telegram, dan Facebook secara tertutup," kata Fadil.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com