Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Mata Novel Jika Rangkaian Operasi Selesai Dilakukan

Kompas.com - 27/02/2018, 19:27 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyatakan, matanya yang terluka akibat penyerangan tidak akan pulih sepenuhnya. Namun dia tetap berharap nantinya akan bisa melihat lagi.

"Jadi begini, kalau dibilang pulih, tentunya tidak pulih. Tapi Insya Allah bisa melihat," kata Novel, saat menerima wawancara dengan sejumlah media massa di kediamannya di Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2/2018).

Ia mengatakan, normalnya mata memiliki jaringan putih dan hitam. Namun, akibat penyerangan air keras, jaringan putih mata kirinya rusak sehingga jaringan gusi dipilih untuk ditanam menggantikan jaringan yang rusak itu.

Setelah semua tindakan pengobatan, Novel melanjutkan, kemungkinan tampilan matanya akan menjadi berbeda.

"Nanti kalau selesai dari semua tindakannya, mata kiri saya terlihat warnanya pink, di tengahnya ada sedikit hitam untuk sebagai penglihatan. Ilustrasinya gitu walaupun saya belum melihat," ujar Novel.

(Baca juga: Soal Pembentukan TGPF, Novel Baswedan Serahkan ke Jokowi)

Novel juga menceritakan rinci tentang pengobatannya di Singapura. Di sana ia menjalani tindakan pelepasan jahitan di mata kiri yang sebelumnya telah dilakukan operasi penyatuan selaput. 

Dia mengaku masih merasa sakit namun, tidak berlangsung terus menerus.

"Alhamdulilah pelepasan jahitan bisa dilakukan secara keseluruhan walaupun agak sedikit-sedikit sakit," ujar Novel.

Pada Februari, lanjut Novel, dokter di Singapura telah memeriksa dan melakukan pemasangan glaukomatiup untuk membuat matanya stabil.

"Dan kalau pemasangan glaukomatiup kaitannya untuk membuat tegangan mata tidak tinggi. Diharapkan mata stabil dan tidak terjadi pengrusakan sel yang diharapkan tumbuh," ujar Novel.

Novel berharap, mata kirinya bisa siap untuk operasi tahap kedua yang rencananya bakal dilangsungkan akhir bulan ini.

"Saya harap akhir Maret saya bisa dilakukan operasi tahap kedua. Tentu harapannya saya bisa melihat. Tentu saya minta doa dari seluruh rakyat Indonesia," ujar Novel.

(Baca juga: Ini Kata Novel soal Rencana Ombudsman yang Akan Minta Keterangannya)

Seperti diberitakan, Novel pulang dari perawatannya di Singapura, Kamis (22/2/2018). Dia kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura.

Wajah Novel Baswedan disiram air keras seusai menunaikan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

Seusai mendapat serangan, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.

Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura. Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang.

Setelah lebih dari 10 bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu tersangka.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com