JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik KPK Novel Baswedan mengatakan saat ini dirinya fokus terhadap pengobatan matanya yang terluka akibat kasus penyerangan oleh orang tak dikenal.
Meski begitu, dia punya harapan agar kasus penyerangannya tetap diusut.
"Dengan kejadian kepada saya ini, saya lebih fokus ke masalah pengobatan. Kenapa, bagi saya (pengobatan) itu paling penting, walaupun saya pandang peristiwa begini tidak boleh dibiarkan," kata Novel saat menerima wawancara dengan sejumlah media massa di kediamannya di Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2/2018).
Hal tersebut disampaikan Novel saat disinggung apakah dia pesimis kasus penyerangannya yang sudah lebih dari 10 bulan belum terpecahkan itu bakal terungkap.
(Baca juga: Novel Baswedan Mengaku Dikunjungi Penyidik Polda Metro, Bahas Soal Kasusnya)
"Apakah itu buat saya pesimis, kecil hati, dan lain-lain, saya tidak ingin seperti itu karena saya harap ketika sembuh atau pengobatan bisa berjalan optimal, saya bisa melakukan tugas-tugas dan berbuat banyak lagi. Dan itu butuh optimisme dan semangat," ujar Novel.
Novel melanjutkan, kasus penyerangan kepadanya selaku penegak hukum bisa berbahaya bila tidak terungkap.
Salah satu upaya agar kasusnya terungkap, Novel bersama kuasa hukum dan aktivis antikorupsi mendorong dibentuknya tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus penyerangannya.
"Saya dan rekan-rekan tim kuasa hukum, dan aktivis, menyampaikan untuk dibentuknya TGPF, itu adalah perhatian yang lebih, kita ingin memberi beri dukungan ke Polri agar bisa ungkap itu," ujar Novel.