Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres, Hanura Sebut Wiranto Berpengalaman di Pemerintahan

Kompas.com - 27/02/2018, 08:19 WIB
Moh. Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto diusulkan partainya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019. Alasannya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu dianggap mumpuni, lantaran sudah malang melintang di pemerintahan.

"Pak Wiranto kan sudah malang melintang di pemerintahan. Pengalamannya sangat penting," ujar Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Yus Usman Sumanegara kepada Kompas.com, ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (26/2/2018)

Dengan pengalaman tersebut, Hanura yakin, Wiranto akan mampu meringankan tugas-tugas Presiden Jokowi di periode kedua masa pemerintahannya. "Pak Wiranto akan sangat membantu tugas-tugas Pak Jokowi di periode kedua," kata dia.

Meski demikian, Hanura menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilih siapa calon pendampingnya pada Pilpres mendatang. "Tetapi pada akhirnya bergantung ke Pak Jokowi," ucap dia.

(Baca juga: Dibandingkan Cawapres Lain, Oesman Sapta Yakin Wiranto Paling Unggul)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengusulkan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto sebagai cawapres pendamping Presiden Jokowi pada Pemilu 2019.

"Dari pandangan dan komitmen saya, sudah pantas saya mengatakan Pak Wiranto adalah calon saya menjadi wakil presiden," kata Oesman Sapta di kediaman pribadinya, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Bahkan, Oesman Sapta menginstruksikan seluruh kepengurusan partainya dari pusat hingga tingkat daerah memasang foto Wiranto di spanduk-spanduk sebagai cawapres pendamping Jokowi.

Kompas TV Momen keakraban Wiranto dan Oesman Sapta pun ditunjukkan hingga mereka meninggalkan Istana Negara selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com