Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP dan Hanura Tak Masalah Jokowi Gandeng Cawapres dari Kalangan Profesional

Kompas.com - 27/02/2018, 06:59 WIB
Moh. Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan menyebut, Presiden Joko Widodo bisa saja menggaet calon wakil presiden dari kalangan profesional bila elektabilitasnya tetap tinggi hingga menjelang masa pencoblosan.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengatakan tak masalah dengan wacana tersebut. Apalagi, PPP sudah menyatakan akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Hanya saja kata Arsul, perlu diperhatikan, bahwa semua partai pendukung Jokowi di Pilpres mendatang harus sepakat terlebih dulu bagaimana kriteria cawapres dari kalangan profesional itu.

"Harus bicara kriteria dulu. Kriteria cawapres bisa kita beda-bedakan. Dari kelompok agamis, militer, polri dan profesional. Kita bisa saja menyepakati satu kelompok tapi memenuhi elemen kelompok yang lain," ucap Asrul kepada Kompas.com ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Baca juga : PDI-P Sebut Jokowi Bisa Gandeng Cawapres Kalangan Profesional

Tak berbeda, Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Yus Usman Sumanegara mengatakan, kriteria adalah hal paling awal yang harus disepakati semua partai politik pendukung di Pilpres nanti.

"Partai pendukung (harus) menyepakati bersama kriteria yang pantas, yang pas untuk mendukung pak Jokowi. Dalam arti bisa meningkatkan elektabilitas. Itu kan juga sangat penting," kata Yus.

"Lalu siapa yang paling pas memenuhi kriteria itu baik dari segi kompetensi dan profesionalitas maupun ketokohan yang mampu membantu elektabilitas pak Jokowi," sambungnya.

Hanya saja. kata Yus, usulan cawapres dari kalangan profesional tersebut bergantung dengan Jokowi. Apakah Jokowi berkenan atau tidak untuk bersama-sama bertarung di Pilpres 2019.

Baca juga : Jusuf Kalla Sebut Ada 2 Kriteria Ideal Cawapres untuk Jokowi

"Tentu kan diterima usulan cawapres itu banyak bergantung kepada pak Jokowi. Pak Jokowi sendiri komitmen mau komunikasi dengan partai politik. Siapapun partainya, tak cuma Hanura, ada PKB juga. Nah itu posisinya kembali ke pak Jokowi," kata dia.

Yus pun mengaku tak khawatir, ada gesekan antar partai politik pendukung Jokowi karena berebut menyodorkan kadernya sebagai pasangan mantan Gubernur DKI Jabatan tersebut.

"Kalaupun ngotot, kalau pak Jokowi punya pilihan ya kuncinya ada di pak Jokowi untuk menekan konflik," kata Yus.

Kompas TV PDI Perjuangan telah resmi mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden di Pilpres 2019.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com