JAKARTA, KOMPAS.com - Johannes Marliem yang mewakili perusahaan Biomorf Mauritius mengaku pernah diminta beberapa kali menyetorkan uang melalui money changer.
Uang-uang tersebut kemungkinan ditujukan kepada Setya Novanto. Hal itu diketahui dari rekaman wawancara Johannes Marliem dengan penyidik Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).
Rekaman itu diputar jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan untuk terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Berikut petikan kata-kata Marliem yang kini sudah meninggal dunia, dalam transkrip wawancara yang ditampilkan jaksa KPK:
"Mereka meminta Rajesh untuk benar-benar mengirimkannya dari Mauritius"
(Baca juga: Rekaman FBI dengan Johannes Marliem Diputar, Setya Novanto Kembali Disebut)
"Karena saya mendapat arahan yang mengatakan kirim uang ke sini, kirim uang ke sana. Jadi saya menyampaikannya ke Rajesh".
"Sebagian akan ke money changer, namanya saya tidak ingat. Karena itulah saya sampaikan kepada KPK, 'Anda ingin melacak dana?".
"Itu yang saya katakan. Ya bisa jadi Novanto".
Menurut percakapan itu, permintaan pengiriman uang disampaikan oleh Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo. Namun, dalam persidangan Anang membantah keterangan itu.
Keterangan Marliem tersebut sesuai dengan keterangan sejumlah pengusaha money changer saat bersaksi di pengadilan. Dalam beberapa persidangan sebelumnya, diduga penyerahan uang kepada Novanto telah direncanakan tanpa melalui bank, atau menggunakan metode barter antar-money changer.
(Baca: Pengusaha "Money Changer" Pernah Terima Uang dari Perusahaan Johannes Marliem)