Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Berkarya Besutan Tommy Soeharto, Pendatang Baru di Pemilu 2019

Kompas.com - 21/02/2018, 16:24 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Berkarya merupakan salah satu partai pendatang baru di arena Pemilu 2019.

Partai besutan Tommy Soeharto ini mendapatkan nomor urut 7 saat pengundian nomor urut peserta pemilu di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2018).

Dalam struktural partai, Tommy mengemban dua jabatan sekaligus, yaitu Ketua Majelis Tinggi Partai dan Ketua Dewan Pembina.

Di jajaran elitenya, terdapat sejumlah nama purnawirawan TNI. Sebut saja mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono yang menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, dan mantan Menko Polhukam Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.

Baca juga: Partai Berkarya Besutan Tommy Soeharto Daftar Pemilu 2019

Nama lainnya, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal sebagai Ketua Dewan Penasehat.

Dikutip dari situs berkarya.id, Partai Berkarya merupakan fusi dua partai politik yaitu Partai Beringin Karya (BERKARYA) & Partai Nasional Republik (NASREP).

Partai ini berdiri pada 15 Juli 2016, dan secara hukum sah sebagai partai politik di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016 melalui SK Menkumham No. M.HH-21.AH.11.01 Tahun 2016.

Salah satu misi partai ini adalah memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat dalam setiap keputusan dan kebijakan politik dan pemerintahan.

Berharap menang pemilu

Saat pengundian nomor urut, Minggu lalu, Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tutty berharap nomor urut 7 yang didapatkan partainya membawa keberuntungan.

"Pada hari ini, malam ini mendapatkan nomor. Kalau saya bilang, nomor wahid, nomor beruntung, adalah nomor 7. Mudah-mudahan nomor 7 bisa menang di 2019 nanti," kata Neneng.

Baca juga: Partai Berkarya Usung Tommy Soeharto Maju di Pilpres 2019

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, saat pendaftaran partai peserta pemilu, mengatakan, jika lolos sebagai peserta pemilu, partainya menargetkan melenggang ke DPR dengan perolehan 78 kursi atau 13,75 persen secara nasional.

Selain itu, menempatkan wakilnya di semua tingkatan minimal satu kursi.

"Kami akan menyamakan langkah untuk mencapai target kami tadi, target kita kan minimal 1 kursi per dapil di semua tingkatan," kata Badaruddin.

Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Tommy Soeharto tak banyak bicara soal langkah yang akan dilakukan partainya menghadapi pertarungan Pemilu 2019.

Kompas TV Popularitas empat partai tersebut  meroket selama beberapa tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com