Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda, Partai Baru yang Memulai Jejak Perdananya di Pemilu 2019

Kompas.com - 21/02/2018, 16:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Garuda akan memulai debut pertamanya di pesta demokrasi lima tahunan pada Pemilu 2019. Partai yang dipimpin ketua umum Ahmad Ridha Sabana ini merupakan satu dari empat partai baru yang akan meramaikan panggung politik tahun depan.

Nomor urut 6 resmi didapatkan Partai Garuda.

Soal sejarah partai ini, tak banyak yang bisa dikulik. Situs resmi partai, partaigaruda.org, tak memuat banyak informasi.

Partai Garuda berdiri pada 16 April 2015 dan secara legal mengantongi Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI  No. M.HH-07-AH.11.01 tahun 2015.  

Para pengurus Partai Garuda mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 15 Oktober 2017.

Baca juga: Partai Garuda dan Partai Berkarya di Tanjungpinang Penuhi Syarat Verifikasi

Pada Sabtu (17/2/2018), Garuda resmi ditetapkan sebagai partai politik peserta Pemilu 2019 bersama 13 partai lainnya.

Dalam laman resminya, Partai Garuda menyatakan memprioritaskan pemilih muda sebagai target utama.

Dalam visinya, Garuda menginginkan adanya perubahan di Indonesia melalui pencapaian cita-cita nasional sebagaimana tertuang di UUD 1945.

Saat menyampaikan pidato singkat pada pengundian nomor urut partai peserta Pemilu 2019 di KPU, Ahmad mengaku bersyukur mendapat nomor urut 6 pada Pemilu 2019.

"Kami bersyukur, kami anak muda dari Partai Garuda mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan demokrasi di Indonesia," ujar Ahmad.

Baca juga: Verifikasi Faktual: Partai Garuda Penuhi Syarat, Partai Berkarya Belum

Sementara, saat mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu, Oktober 2017, Ahmad Ridha Sabana mengatakan bahwa tujuan pendirian partainya adalah untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

"Kami Partai Garuda sekelompok anak muda memendam rindu pembangunan Indonesia yang jauh lebih baik lagi," kata Ahmad Ridha.

Menurut dia, pemuda Indonesia akan beperan lebih besar jika diberikan wadah. Oleh karena itu partainya hadir sebagai wadah para pemuda tersebut.

"DPP Garuda hanya ingin berikan wadah ke seluruh anak bangsa karena mekanisme politik harus melalui parpol. Kita bangun untuk kontribusi seluruh pembangunan di Indonesia," ujar dia.

Kompas TV Dari 14 parpol, ada empat parpol baru yang akan ikut bertarung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com