JAKARTA, KOMPAS.com - Pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan umum (pemilu), menjadi perhelatan politik yang selalu menimbulkan gegap gempita. Dengan segala cerita dan keriuhannya.
Indonesia telah 11 kali menyelenggarakan pemilu. Pemilu pertama digelar pada era Presiden Soekarno pada tahun 1955.
Jumlah partai politik yang menjadi peserta pemilu juga berbeda dari satu pemilu ke pemilu berikutnya.
Pada 1955, jumlah partai politik peserta pemilu mencapai 172 partai.
Berikut perjalanan pemilu di Indonesia dari masa ke masa :
Pemilu 1955
Pemilu 1955 diikuti oleh 172 parpol dengan 15 daerah pemilihan dan jumlah pemilih sekitar 43 juta orang.
Berdasarkan data Litbang Kompas, kursi yang diperebutkan sebanyak 257 kursi DPR.
Perolehan suara didominasi oleh empat partai besar yakni:
1. Partai Nasionalis Indonesia (PNI)
2. Masyumi
3. Nahdlatul Ulama
4. Partai Komunias Indonesia
Pemilu 1971
Pemilu 1971 pada era Presiden Soeharto diikuti oleh 10 parpol yaitu:
1. Partai Katolik
2. Partai Syarikat Islam Indonesia
3. Partai Nahdlatul Ulama
4. Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)
5. Golongan Karya
6. Partai Kristen Indonesia
7. Partai Musyawarah Rakyat Banyak
8. Partai Nasional Indonesia
9. Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
10.Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia.
Beberapa parpol yang ikut pada Pemilu 1955 tak lagi ikut serta karena telah dibubarkan, seperti Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Golkar menang dengan mengantongi 62,8 persen suara (236 kursi DPR). Kemudian, disusul Nahdlatul Ulama (NU) dengan 18,6 persen suara (58 kursi); Parmusi 5,3 persen suara (24 kursi); Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dengan 6,9 persen suara (20 kursi), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dengan 2,3 persen suara (10 kursi).
Ada 26 daerah pemilihan pada Pemilu 1971 dengan jumlah pemilih sekitar 58 juta.
Pemilu 1977-1997
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.