JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mulai mengalihkan fokus kepada pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mempersiapkan tenaga kerja yang andal.
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa hal itu merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo dan akan dimulai pasca-2018.
"Setelah (fokus di) infrastruktur kerasnya, walaupun belum selesai betul, tetapi mencoba mengalihkan fokus ke pengembangan SDM," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Senin (19/2/2018).
Sebagai tahap awal, kata Muhadjir, Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) akan meningkatkan program vokasi atau kejuruan sehingga menghasilkan SDM yang ahli dalam bidang tertentu.
(Baca juga: Terima Keluhan Sistem Zonasi, Menteri Muhadjir Minta Semua Pihak Bersabar)
Pemerintah akan merekrut para ahli-ahli yang sudah berpengalaman dari luar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk menjadi tenaga pengajar di sekolah-sekolah.
Hal ini dinilai sangat penting untuk menyalurkan ilmu para ahli di bidangnya masing-masing kepada anak didik yang disiapkan menjadi tenaga kerja terampil.
Bahkan, pemerintah juga akan mengusahakan agar para ahli tersebut memperoleh sertifikat keguruan sehingga memudahkannya mengajar di sekolah-sekolah.
"Termasuk menjadi trainer untuk para guru," kata dia.
Terkait dengan mekanisme anggaran, Muhajir mengatakan, saat ini pemerintah masih membahasnya. Hanya saja, ia optimis terkait dengan pemberian sertifikat keguruan kepada para ahli tersebut.
Sebab, para ahli tersebut dipastikan ahli yang sudah mendapatkan rekomendasi dfari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).