JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyamakan perjuangan Kogasma Demokrat merupakan perjuangan untuk mencari keadilan.
"Kita adalah pejuang, kita adalah warrior, pejuang untuk mencari keadilan, pejuang untuk meningkatkan kehidupan rakyat, semoga semakin sejahtera lahir dan batin," kata Agus saat menyampaikan sambutan di hadapan simpatisan dan kader Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat di Wisma Proklamasi 41, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).
Agus yang baru ditunjuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono sebagai Ketua Kogasma itu mengajak rakyat Indonesia untuk sama-sama dalam perjuangan bersama Demokrat.
(Baca juga: SBY Kukuhkan Agus Yudhoyono Sebagai Kogasma Demokrat untuk Pilpres 2019)
Agus mengajak seluruh kader Demokrat meninggalkan hidup yang nyaman demi perjuangan tersebut. Alasannya menerima amanah sebagai Ketua Kogasma Demokrat adalah untuk melakukan perjuangan di Indonesia.
Menurut Agus, pihaknya tidak rela melihat masih ada rakyat yang hidup dalam keterbatasan dan ketidakadilan di negeri ini. Agus mengatakan, Demokrat tidak hanya memperjuangkan kepentingan partai, tetapi rakyat Indonesia.
Dia mencontohkan, Kogasma Demokrat akan memperjuangkan agar anak Indonesia mendapat pendidikan yang lebih layak dan juga agar para orangtua bisa berjuang menghidupi keluarganya. Perjuangan itu juga untuk sejumlah kalangan profesi seperti nelayan, petani, buruh.
Kemudian, mereka juga akan berjuang untuk kaum wirausahawan yang ingin kedamaian di negeri ini, termasuk para pemuka agama dan tokoh masyarakat yang juga menginginkan hal yang sama.
(Baca juga: SBY Minta Agus Yudhoyono Susun Strategi Jitu Menang di Pemilu 2019)
Perjuangan ini, lanjut dia, juga untuk generasi milenial Indonesia yang tumbuh semakin besar. Generasi milenial saat ini, menurut Agus, ingin Indonesia lebih maju dan berprestasi.
Dia mengatakan, jika Demokrat menang, partainya menjanjikan keamanan dan kejahteraan bagi semua rakyat Indonesia.