Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan Gereja Santa Lidwina Berpotensi Memecah Belah Persatuan dan Kerukunan

Kompas.com - 12/02/2018, 08:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengecam peristiwa penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018).

"Kami mengecam tindakan itu karena telah merampas hak dan kebebasan warga negara Indonesia dalam beribadah," ujar Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Juventus Prima Yoris Kago melalui pernyataan persnya, Senin (12/2/2018).

Penyerangan itu, lanjut dia, berpotensi memecah belah persatuan dan kerukunan di tengah keberagaman masyarakat yang ada.

Oleh karena itu, PMKRI mendesak pemerintah hadir dalam persoalan itu. Negara perlu hadir dan melaksanakan upaya preventif demi mencegah hal serupa terulang pada kemudian hari.

"Negara harus hadir demi melindungi tumpah darah Indonesia dari usaha oknum/kelompok tertentu yang ingin merampas hak dan kebebasan orang lain dengan tujuan dan alasan apa pun," ujar Juventus.

PMKRI sekaligus berkomitmen terus menyuarakan suara persatuan dan kerukunan di antara sesama warga negara serta membangun komunikasi yang tulus kepada semua demi menjaga Tanah Air dari tindakan-tindakan yang bersifat intimidatif dan merusak atas nama apa pun.

(Baca juga: Minggu Kelabu di Gereja Santa Lidwina Bedog Yogyakarta)

PMKRI sendiri sudah mengimbau anggotanya untuk tetap waspada dan tak mudah terprovokasi atas kejadian tersebut.

"Kami juga berharap support kader-kader PMKRI cabang Yogyakarta yang telah turun ke lokasi dan mendampingi umat Gereja Santa Lidwina bersama-sama kepolisian membantu menjaga kondusivitas di lokasi kejadian," ujarnya.

Diberitakan, kekhusyukan perayaan misa umat Katolik di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu, tiba-tiba berubah menjadi mencekam.

Seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam gereja kemudian membacok umat yang sedang beribadah. Tidak hanya itu, pelaku juga melukai Pastor Karl-Edmund Prier yang sedang memimpin misa dan seorang anggota polisi.

Pelaku akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas. Ia dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan. Sementara korban dibawa ke RS Panti Rapih untuk menjalani perawatan.

Belakangan, pelaku diketahui bernama Suliono, warga Banyuwangi, Jawa Timur. Di Yogyakarta, ia tinggal berpindah-pindah tempat.

Kompas TV Buya Syafii terlihat datang ke Gereja Santa Lidwina dan berharap kasus ini tak akan berulang lagi dan bisa diusut tuntas oleh polisi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com