JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak imigrasi akan mendeportasi dua warga negara Argentina, Jorge Langone dan teman perempuannya, Candela Gutierrez, ke negara asal pasca ditangkap di Toraja, Sulawesi Selatan. Keduanya masuk dalam daftar buronan Argentina karena membawa kabur Alum Langone Avalus yang merupakan anak kandung Jorge.
"Kita sudah kirim ke imigrasi soal pelanggaran keimigrasiannya. Dan saya dapat informasi dari imigrasi akan segera dideportasi," ujar Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Proses deportasi dilakukan setelah masalah keimigrasian di Indonesia selesai. Saat ini mereka masih berada di Sulawesi.
Baca juga : Kapolri Sebut Indonesia Jadi Sorotan karena Kasus Penculikan Anak WN Argentina
Sementara Alum telah dipertemukan dengan ibu kandungnya, Elizabeth, yang diterbangkan dari Argentina. Saat ini, kata Napoleon, Alum dan Elizabeth berada di suatu tempat di Jakarta sambil menunggu urusannya selesai di Indonesia. Rencananya, mereka akan kembali ke negara asal pada Sabtu (10/2/2018).
"Dari Interpol Indonesia sudah diserahkan ke pihak pemerintah Argentina yang diwakili oleh konsul Kedubes Argentina di Jakarta," kata Napoleon.
Polri menerima red notice dari Interpol soal pencarian ketiga WN Argentina itu sejak pekan lalu. Pada 5 Februari 2018, ketiganya terdeteksi berada di Sulawesi Selatan. Interpol Indonesia kemudian memerintahkan Polda Sulsel melakukan pencarian. Keesokan harinya, mereka ditemukan di wilayah Toraja Utara. Ketiganya langsung diamankan tanpa perlawanan.
Baca juga : Cerita Polisi soal Drama Perpisahan Bocah Argentina dengan Ayahnya
Sebelumnya, Alum dibawa ayahnya dan Candela saat berada di sekolah. Mereka membawa Alum keluar Argentina secara ilegal. Informasi yang diperoleh dari ibu kandung Alum bernama Elizabeth, ayahnya membawa Alum ke luar Argentina pada 4 Juni tahun lalu. Sejak saat itu, Elizabeth tidak pernah mendengar kabar tentang Alum lagi.
Jorge, Candela, dan Alum mulai perjalanan dari Argentina ke Bolivia, Brasil, Malaysia hingga masuk ke Indonesia melalui Batam. Perjalanan di Indonesia mereka mulai Batam ke Jakarta, Enrekang sampai akhirnya berada di Toraja.
Sementara di Argentina, mereka telah menjadi buronan.