Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pensiun, Apa yang Akan Dilakukan Komjen Buwas?

Kompas.com - 08/02/2018, 10:49 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki mengenai masa depan Kepala Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas, mulai menjadi perhatian publik.

Buwas kini memasuki masa pensiun setelah berusia 58 tahun. Setelah tak lagi aktif sebagai polisi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal, lalu apa yang akan dilakukan Buwas?

Saat ditanya mengenai masa depannya pasca-purna tugas, mantan Kabareskrim itu mengaku masih belum tahu. Namun, ia mengisyaratkan untuk istirahat usai tak lagi mengabdi untuk negara.

"Kalau memang harus purna dan istirahat, kita istirahatlah," ujar Budi Waseso di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Buwas menuturkan, pengabdiannya kepada negara sudah cukup lama yaitu 33 tahun lebih. Ia berharap pengabdiannya itu bisa bermanfaat untuk negara dan bangsa.

(Baca juga: Ada Usul Masa Kerjanya Ditambah, Ini Tanggapan Buwas)

Saat ditanya, apa ada kemungkinan untuk tetap beraktivitas membantu pemberantasan narkotika, Buwas justru melontarkan candaan.

"Mungkin mau jadi kayak teman teman wartawan, cari informasi berita (narkotika)," ucapnya sembari tersenyum.

Buwas juga mengungkapkan, tidak ada niat untuk membangun tempat rehabilitasi para pecandu narkoba yang selalu ia dorong selama bekerja sebagai Kepala BNN.

Begitu juga keinginan untuk menjadi pakar narkotika. Buwas mengaku bukan ahli meski tahu betul perkembangan sindikat, modus, hingga varian narkotika.

Kemudian, Buwas juga dikabarkan sudah dimintai sejumlah partai politik. Soal tawaran partai politik, Buwas mengaku belum mau memikirkannya.

Ia memilih untuk menyelesaikan masa tugasnya hingga Maret 2018.

Kompas TV Kepala BNN, Komjen Budi Waseso menanggapi santai isu dirinya masuk bursa bakal calon gubernur Pilkada Jawa Tengah 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com