Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Dharmasraya Takut Jokowi Jatuh ke Proyek Embung...

Kompas.com - 07/02/2018, 20:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

DHARMASRAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Rabu (7/2/2018), meninjau pembangunan embung desa di Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Setibanya di lokasi, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi langsung menuruni anak tangga yang dibuat seadanya menggunakan kayu.

Lokasi pembangunan embung itu memang bertingkat. Dataran paling atas itu setara dengan jalan.

Dataran di bawahnya berjarak sekitar tiga meter dari jalan. Adapun, kedua dataran itu berjarak sekitar dua meter. Dataran paling bawah adalah untuk embung itu sendiri.

Presiden Jokowi berjalan di dataran tengah-tengah sebelum menuju ke bawah untuk bertemu para pekerja.

Jarak langkah Presiden dengan bibir jurang sangat tipis. Hanya beberapa sentimeter saja. Bahkan, langkah kaki Jokowi sempat membuat tanah hasil urukan tersebut bergulir ke bawah.

(Baca juga: Jokowi Cek Program Padat Karya Tunai di Kabupaten Dharmasraya)

 

Momen itu membuat sejumlah warga yang memadati sekitar lokasi proyek berteriak untuk mengingatkan Presiden.

"Pak, awas jatuh, Pak," teriak warga.

"Aduh, itu ngeri jatuh deh," celetuk warga lainnya.

Sayang, Presiden tidak mendengar karena jaraknya dengan warga yang berteriak itu cukup jauh. Dengan santai, ia tetap melangkahkan kaki menuju anak tangga menuju ke dataran paling bawah di mana para pekerja banyak beraktivitas.

Di bawah, Jokowi berbincang dengan beberapa orang pekerja. Tidak diketahui apa yang mereka bicarakan.

Namun, setelah bincang-bincang itu, salah seorang pekerja meneriak-neriakan nama Jokowi. Teriakkan itu disambut riuh oleh ribuan warga yang memadati sekitar proyek.

Berdasarkan catatan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, embung itu direncanakan akan memiliki volume 15.625 meter kubik. Proyek itu menelan dana Rp 810 juta.

Proyek itu merupakan jenis padat karya tunai di mana mempekerjakan 50 warga di sekitar lokasi proyek. Proyek itu diperkirakan rampung dalam tiga bulan.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan mencopot Kapolda ataupun Pangdam yang tak mampu mencegah kebakaran hutan di wilayahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com