JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mempertimbangkan kontribusi Mahammad Nazaruddin terkait rekomendasi asimilasi dan pembebasan bersyarat yang diminta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM.
KPK membenarkan sudah menerima surat rekomendasi dari Dirjen Pas tertanggal 5 Februari 2018 untuk mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dalam surat tersebut, hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Dirjen Pas menyatakan Nazaruddin sudah memenuhi syarat administratif untuk mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat.
"Itu versi surat itu. Nah, hasilnya dikirimkan ke KPK dan dimintai rekomendasi," kata Febri, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Baca juga : Nazaruddin, Usulan Bebas Bersyarat, dan Berbagai Kasus Korupsi...
Febri mengatakan, jaksa KPK, penyidik, biro hukum akan mempelajari surat itu sebelum menjawab rekomendasi untuk Dirjen Pas.
KPK akan mempertimbangkan syarat-syarat asimilasi dan pembebasan bersyarat Nazar. Misalnya, sudah menjalani dua pertiga masa pidana untuk dua perkaranya yang telah divonis.
Kemudian, KPK juga akan mempertimbangkan kontribusi Nazaruddin dalam mengungkap sejumlah perkara korupsi. KPK memastikan akan memperhitungkan secara hati-hati sebelum mengeluarkan rekomendasinya.
"KPK tetap harus hargai kontribusi pihak-pihak tertentu yang membongkar peran pihak lain, sampai akhirnya beberapa kasus ditangani misalnya kasus Hambalang dan e-KTP," ujar Febri.
Dua vonis Nazaruddin
Nazaruddin sebelumnya divonis untuk dua kasus berbeda. Pada 20 April 2012, Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan pidana 4 tahun 10 bulan dan denda Rp 200 juta kepada Nazaruddin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.