KAIRO, KOMPAS.com - Indonesia melalui AQSA Working Group (AWG) memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah di kamp pengungsi di Kafar Milky, wilayah Akkar, Selasa (6/2/2018) malam waktu setempat.
Duta Besar RI di Beirut, Achmad Chozin Chumaidy, mendampingi penyerahan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Suriah di Lebanon yang diberikan oleh Indonesia.
Seperti dikutip dalam rilis yang diterima Kompas.com, bantuan berupa 14 macam bahan pangan yang dikemas dalam kardus tersebut diberikan untuk 140 kamp.
Dalam kamp-kamp itu tak kurang dari 900 orang sedang menjalani hidupnya sebagai pengungsi.
Setelah KBRI Beirut dan Tim AWG melakukan koordinasi dengan Kementerian Negara Urusan Pengungsi, diperoleh informasi teknis mengenai penyampaian sumbangan kepada para pengungsi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Untuk tahap awal, AWG menyiapkan sebanyak 400 kardus berisi bahan makanan pokok, seperti beras, minyak, tuna kaleng dan sebagainya.
"Situasi terasa khidmat saat KH Yakhsyallah Mansur, Ketua Rombongan Aqsa Working Group membacakan doa di tengah kerumunan para pengungsi tersebut," demikian rilis tersebut.
Bahkan saking terharunya, salah seorang pengungsi berseloroh dari belakang, "doa kalian saja sudah cukup bagi kami".
Tim AWG yang dipimpin Pembina AWG KH Yakhsyallah Mansur bersama Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji, juga seorang relawan Ir. Edy Wahyudi dan seorang relawan medis dr. Djoko Wiyono tiba di Lebanon, Minggu (4/1/2018).
Mereka membawa bantuan dari masyarakat Indonesia untuk para pengungsi dari Suriah.
AWG, lembaga kemanusiaan yang fokus pada isu pembebasan Masjid Al-Aqsha di Palestina, telah melakukan penggalangan dana di berbagai wilayah Indonesia dan Malaysia sejak dua tahun lalu.
Tim AWG menjalankan misi kemanusiaan di Lebanon sejak 4 Februari hingga 15 Februari mendatang.
Setelah bertemu dengan Duta Besar RI di Beirut, Tim AWG diterima langsung oleh Menteri Negara Urusan Pengungsi-Lebanon, Mun’im Merehby pada 5 Februari 2018.
Selama di Lebanon, selain memberikan bantuan secara langsung, Tim AWG juga melakukan asesmen untuk menentukan jenis bantuan yang paling tepat diberikan kepada para pengungsi.
Kemungkinan bantuan juga akan diberikan dalam bentuk capacity building dengan memberikan pelatihan keterampilan.
Harapannya, dapat menunjang hajat hidup saat para pengungsi kembali ke negaranya atau mendapatkan tempat yang tetap di negara ketiga.
Lebanon yang berpenduduk sekitar 4,5 juta orang, saat ini menerima keberadaan pengungsi tak kurang dari 2 juta orang yang berasal dari Suriah dan Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.