Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Beri Bantuan kepada Pengungsi Suriah di Lebanon

Kompas.com - 07/02/2018, 19:04 WIB
Sandro Gatra

Editor

KAIRO, KOMPAS.com - Indonesia melalui AQSA Working Group (AWG) memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah di kamp pengungsi di Kafar Milky, wilayah Akkar, Selasa (6/2/2018) malam waktu setempat.

Duta Besar RI di Beirut, Achmad Chozin Chumaidy, mendampingi penyerahan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Suriah di Lebanon yang diberikan oleh Indonesia.

Seperti dikutip dalam rilis yang diterima Kompas.com, bantuan berupa 14 macam bahan pangan yang dikemas dalam kardus tersebut diberikan untuk 140 kamp.

Dalam kamp-kamp itu tak kurang dari 900 orang sedang menjalani hidupnya sebagai pengungsi.

Setelah KBRI Beirut dan Tim AWG melakukan koordinasi dengan Kementerian Negara Urusan Pengungsi, diperoleh informasi teknis mengenai penyampaian sumbangan kepada para pengungsi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk tahap awal, AWG menyiapkan sebanyak 400 kardus berisi bahan makanan pokok, seperti beras, minyak, tuna kaleng dan sebagainya.

"Situasi terasa khidmat saat KH Yakhsyallah Mansur, Ketua Rombongan Aqsa Working Group membacakan doa di tengah kerumunan para pengungsi tersebut," demikian rilis tersebut.

Bahkan saking terharunya, salah seorang pengungsi berseloroh dari belakang, "doa kalian saja sudah cukup bagi kami".

Tim AWG yang dipimpin Pembina AWG KH Yakhsyallah Mansur bersama Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji, juga seorang relawan Ir. Edy Wahyudi dan seorang relawan medis dr. Djoko Wiyono tiba di Lebanon,  Minggu (4/1/2018).

Mereka membawa bantuan dari masyarakat Indonesia untuk para pengungsi dari Suriah.

AWG, lembaga kemanusiaan yang fokus pada isu pembebasan Masjid Al-Aqsha di Palestina, telah melakukan penggalangan dana di berbagai wilayah Indonesia dan Malaysia sejak dua tahun lalu.

Tim AWG menjalankan misi kemanusiaan di Lebanon sejak 4 Februari hingga 15 Februari mendatang.

Setelah bertemu dengan Duta Besar RI di Beirut, Tim AWG diterima langsung oleh Menteri Negara Urusan Pengungsi-Lebanon, Mun’im Merehby pada 5 Februari 2018.

Selama di Lebanon, selain memberikan bantuan secara langsung, Tim AWG juga melakukan asesmen untuk menentukan jenis bantuan yang paling tepat diberikan kepada para pengungsi.

Kemungkinan bantuan juga akan diberikan dalam bentuk capacity building dengan memberikan pelatihan keterampilan.

Harapannya, dapat menunjang hajat hidup saat para pengungsi kembali ke negaranya atau mendapatkan tempat yang tetap di negara ketiga.

Lebanon yang berpenduduk sekitar 4,5 juta orang, saat ini menerima keberadaan pengungsi tak kurang dari 2 juta orang yang berasal dari Suriah dan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com