Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha hingga Arsitek Lamar Jadi Caleg di PSI

Kompas.com - 07/02/2018, 15:08 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali kedatangan bakal calon legislatif dari kalangan perempuan.

Kali ini ada tiga perempuan berlatar belakang pengusaha hingga arsitek yang mendaftar di partai besutan Grace Natalie tersebut.

Ketiga bakal caleg tersebut yakni Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, Susy Rizky, dan Milly Ratudian Purbasari.

Ketiganya hadir saat diumumkan sebagai bacaleg di gelombang kedua pendaftaran caleg dari PSI, di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Ni Luh Djelantik mengatakan, dia terjun ke politik salah satunya untuk merubah birokrasi yang bobrok.

Desainer sepatu ternama asal Bali yang produknya sudah mendunia itu punya pengalamannya bagaimana sulitnya mengurus perizinan ketika mengawali usahanya.

(Baca juga: PSI Targetkan Dapat Sumbangan Rp 1 Triliun dari 1 Juta Donatur Setiap Tahun)

Dia mengatakan, izin usahanya sulit keluar karena dia menerapkan prinsip antisuap. Untuk mengubah prosedur perizinan usaha yang sulit itu dia terjun menjadi caleg lewat PSI.

Ni Luh ingin duduk di Komisi VI DPR yang punya ruang lingkup; kerja industri, investasi, dan persaingan usaha.

Dengan begitu dia merasa bisa terlibat dalam mengambil keputusan, yang bermanfaat khususnya menyangkut pelaku usaha kecil menengah (UKM).

"Kalau kita bisa di dalam sistem, kita bisa mengecek apa sih yang membuat susah (perizinan). Kita enggak bisa ubah kalau kita enggak di dalamnya," kata Ni Luh, di kantor PSI, Jakarta, Senin siang.

Sementara Susy Rizky, pebisnis di bidang mebel, mengatakan alasannya terjun ke politik di antaranya karena ingin memperjuangkan hak perempuan.

Dia melihat Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang sedang dibahas DPR dan Pemerintah tidak berpihak pada kaum hawa.

"Banyak pasal yang merugikan perempuan," ujar Susy.

Selain itu, lanjut Susy, para wakil rakyat yang duduk di Senayan tidak banyak dari perempuan. Sehingga keterwakilan perempuan di parlemen menurutnya masih kurang.

"Saya gabung di PSI untuk imbangi suara bapak-bapak (anggota DPR pria) itu," ujar Susy.

(Baca juga: PSI Galang Dana Publik untuk Operasional Partai dan Biaya Caleg)

 

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com