Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Ada Asap, Muka Kita Ditaruh di Mana?

Kompas.com - 06/02/2018, 11:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada jajarannya untuk terus meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Jokowi, kemajuan Indonesia dalam menangani kebakaran hutan dan lahan sudah banyak diapresiasi oleh negara tetangga.

Jokowi menceritakan, pada 2015 lalu, saat kebakaran hutan terjadi sangat besar di sejumlah wilayah di Indonesia, ia mendapat protes dari Perdana Menteri Malaysia dan Singapura. Sebab, asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan sampai ke dua negara tetangga tersebut.

"Setiap bertemu dengan PM Singapura, bertemu dengan PM Malaysia, pasti complain yang masuk ke saya, asap. Pasti," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Untungnya, lanjut Jokowi, kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalisasi pada 2016 dan 2017. Menurut Jokowi, ada lompatan kemajuan yang sangat signifikan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

(Baca juga: BNPB: Daerah yang "Langganan" Kebakaran Hutan Berkurang pada 2017)

Kemajuan ini terlihat dari penurunan hotspot atau titik panas yang sangat signifikan. Pada 2015 ada 21.929 hotspot. Namun pada 2016, angkanya turun drastis menjadi 3.915. Selanjutnya pada 2017, angkanya kembali turun menjadi 2.567 hotspot.

"Ini penurunan yang sangat jauh sekali," kata Jokowi.

Dengan kemajuan pada 2016 dan 2017 ini, Jokowi mengaku sudah mendapatkan pujian dari PM Malaysia dan PM Singapura. Jokowi pun berjanji kepada keduanya bahwa pada 2018 ini, angka kebakaran hutan dan lahan bisa lebih diminimalisasi lagi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta jajaran satgas pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk bekerja lebih maksimal lagi.

"Saya sudah ngomong, saya jamin (ke PM Singapura dan Malaysia). Begitu ada asap, muka kita ditaruh di mana?" kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan sanksi pencopotan akan diterapkan kepada Kapolda atau Pangdam yang wilayahnya mengalami kebakaran hutan dan lahan dan tak tertangani dengan baik.

Kompas TV Hutan Gunung Guntur di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogongkaler, Kabupaten Garut, terbakar. Diduga, kebakaran terjadi karena kemarau panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com