Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pilkada Bisa Berbeda dari Survei, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 01/02/2018, 15:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, hasil survei yang dirilis oleh Populi Center merupakan hasil sementara dan perlu survei lebih lanjut.

Hasil survei Januari 2018 belum bisa menjadi patokan siapa yang bakal terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan 2018-2023.

Ray berpendapat demikian, sebab biasanya responden menjawab lebih jujur ketika disurvei. Mereka bisa berfikir dan menilai secara rasional.

"Tetapi di TPS itu bisa beda. Apalagi masih jauh, lima-enam bulan ke depan," kata Ray dalam paparan survei, Kamis (1/2/2018).

Pilihan responden di TPS, kata Ray, bisa jadi berubah karena pengaruh politik uang, intimidasi, atau pengaruh ASN.

Ray mengatakan, ketika pengaruh-pengaruh seperti ini belum masuk, responden biasanya mengatakan, mereka akan memilih kandidat berdasarkan visi-misinya atau rekam jejaknya.

(Baca juga: Survei Populi Center: Ichsan Limpo Paling Populer di Pilkada Sulsel)

"Itu yang kadang-kadang membuat kita terkejut-kejut. Orang yang jelas-jelas tidak punya prestasi, bisa menang juga," kata Ray.

"Kan kita tidak menduga Anies menang. Padahal kita lihat yang kuat persaingannya adalah Ahok dan AHY," imbuhnya mencontohkan Pilkada DKI Jakarta.

Lebih lanjut Ray mengatakan, jelang Pilkada Serentak 2018, banyak potensi aksi intimidasi untuk memenangkan calon tertentu.

Bentuk intimidasinya pun semakin beragam, dan tidak melulu berupa ancaman penurunan jabatan atau mendatangi rumah korban.

"Intimidasi yang populer setahun ini adalah melalui jargon agama," ucap Ray.

"Seperti tidak diperbolehkan sholat di lingkungan rumah sendiri. Kalau kasus di Jakarta itu lebih brutal lagi dia. (Jenazah) Tidak disholatkan. Ini intimidasi," katanya lagi.

Kompas TV Hasil survei yang dilakukan LSI menempatkan PDI Perjuangan dan Partai Golkar sebagai parpol dengan elektabilitas paling tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com