JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan, 29 Januari 2018 lalu, tidak habis menuai cerita.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan soal para menteri yang terpaksa ikut-ikutan melepaskan rompi antipeluru gara-gara Presiden juga tidak mengenakannya.
Awalnya, ketika pesawat kepresidenan Indonesia-1 hendak mendarat di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai, Kabul, sejumlah menteri telah bersiap-siap mengenakan rompi antipeluru.
Persiapan itu terkait serangkaian serangan bom oleh teroris di Kota Kabul.
"Saya, Ibu Menlu, Sekretaris Pribadi Presiden, bahkan Pak Teten, semua sudah siap-siap memakai rompi antipeluru," ujar Pramono saat ditemui di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
(Baca juga: Bantah Fadli Zon, Istana Sebut Foto Jokowi Shalat di Afghanistan Bukan Pencitraan)
Tapi, saat melihat Presiden mengenakan pakaian biasa tanpa dilengkapi perlindungan, Pramono dan sejumlah menteri lainnya otomatis ikut tidak menggunakannya.
"Presiden tidak berkenan memakai rompi antipeluru, ya kita semua juga melepas," ujar Pramono.
Praktis, yang mengenakan rompi antipeluru hanya Komandan Paspampres Mayjen TNI Suhartono, Komandan Grup A Kolonel Tri Budi Utomo serta Paspampres yang melekat di sekitar Presiden Jokowi.
Belakangan, lanjut Pramono, baru diketahui alasan mengapa Jokowi tak berkenan mengenakan rompi antipeluru.
"Presiden menghormati penyambutan yang dilaksanakan oleh pemerintah Afghanistan. Memang beliau sama sekali tidak bersedia," ujar Pramono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.