Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Pasokan Obat untuk KLB di Asmat Lebih dari Cukup

Kompas.com - 31/01/2018, 14:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh menyatakan, pasokan obat untuk penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di Asmat, Papua, lebih dari cukup.

"Yang kami lihat di lapangan, di gudang farmasinya, sebenarnya more than enough," kata Subuh, saat ditemui usai rapat terbatas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Hanya saja, ada masalah kendala pada tenaga kesehatan yang bisa menggunakan obat tersebut. Tidak semua obat bisa diberikan sembarangan tanpa adanya tenaga medis yang ahli.

"Bagaimana untuk mendiagnostik, enggak bisa semua orang sehat dikasih obat, ini jadi masalah," ujar Subuh.

Kemenkes, menurutnya, sudah mengirimkan tenaga medis ke Papua sebanyak 2 gelombang. Jumlah tenaga medis yang dikirim pada gelombang kedua ini sebanyak 45 orang.

(Baca juga: Atasi KLB Campak dan Gizi Buruk, 90 Persen Program Kementerian Sudah Masuk ke Asmat)

Tenaga medis tersebut merupakan penambahan dari sebelumnya 30 orang pada gelombang pertama yang dikirim ke Papua. Subuh menambahkan, TNI juga terakhir kali mengirimkan sekitar 75 dokter umum.

"Tenaga medis dari Kemenkes terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga epidemologi, tenaga imunisasi, tenaga gizi, dan lain-lain," ujar Subuh.

Tenaga medis dari Kemenkes masing-masing gelombang akan berada selama 10 hari di Papua sebelum dirotasi kembali.

Rencananya, setiap gelombang akan diperpanjang menjadi selama satu bulan. Pihaknya akan mengevaluasi soal sampai kapan kebutuhan tenaga medis dari Kemenkes dikirim ke Papua.

Tak hanya kendala tenaga medis, masalah geografis, transportasi, penyebaran penduduk, jadi masalah dalam pendistribusian obat.

Subuh mengatakan, masyarakat yang dapat dijangkau tenaga medis cukup antusias menerima pelayanan kesehatan.

"Buktinya kami bawa 50 vial, tim pulang, habis. Jadi artinya hambatan untuk penolakan-penolakan itu enggak ada, ada beberapa yang takut sakit, tapi biasanya kami bujuk," ujar Subuh.

Kompas TV Meski berton-ton bantuan makanan bergizi disalurkan ke Asmat jumlah anak balita yang menderita gizi buruk masih bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com